SEMARANG, KOMPAS.com - PT Pertamina masih mengupayakan pengiriman bahan bakar minyak (BBM) ke Kepulauan Karimunjawa, di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah di tengah cuaca buruk di perairan Laut Jawa.
Warga Karimunjawa sejak sepekan terkahir dikabarkan mulai mengeluhkan sulitnya mencari BBM. Di SPBU setempat, stok BBM sudah habis.
"Pertamina sudah menyiapkan kapal untuk mensuplay BBM ke Karimunjawa, tapi karena cuaca buruk sehingga belum diterbitkan ijin untuk berlayar," ujar Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV Semarang, Andar Titi Lestari, Selasa (30/1/2018) kemarin.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Semarang memberi peringatan gelombang tinggi antara 1,25 meter sampai 2,5 meter di perairan utara Jawa tengah, laut Jawa bagian tengah, perairan selatan Kalimantan tengah.
Gelombang itu terjadi pada Selasa (30/1/2018) mulai pukul 07.00 WIB, hingga 31 Januari 2018 sampai 07.00 WIB.
Ombak tinggi yang terjadi perairan di laut Jawa Tengah berakibat pada suplai BBM di Kepulauan Karimunjawa. Kapal pengangkut BBM dilarang berlayar ke pulau terindah di Jawa Tengah itu.
Andar menjelaskan, larangan kapal pengangkut BBM berlayar datang dari otoritas Syahbandar Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Otoritas itu melarang kapal berlayar karena kondisi cuaca yang buruk disertai tingginya gelombang laut di perairan Jawa.
Padahal, kapal pengangkut BBM telah disediakan, dengan rencananya mengangkut Pertalite sebanyak 25 kiloliter, lalu Bio Solar sebanyak 45 kiloliter, dan Dexlite sebanyak 5 kiloliter.
"Kami menunggu hingga diterbitkannya ijin layar tersebut. Kami sudah ready sejak tanggal 10 Januari," sambungnya.
Pertamina masih menunggu cuaca normal agar dapat mengirimkan kapal pengangkut BBM. Jika cuaca membaik, kapal akan segera dikirim.
Suplai BBM ke Karimunjawa sendiri merupakan implementasi dari salah satu kebijakan BBM satu harga yang dicetuskan Presiden Joko Widodo. Pertamina berkewajiban memenuhi kebutuhan itu untuk masyarakat di Karimunjawa.
"Karena kalau gelombang sudah mencapai 2,5 meter dikhawatirkan jika dipaksakan menjadi tidak safety," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.