Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 6 Persen, Ini Syaratnya

Kompas.com - 31/01/2018, 19:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5 persen. Pada tahun ini pun, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan berada pada kisaran 5,1 hingga 5,4 persen.

Kepala ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk Anton Hendranata menyebutkan,  tren pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah ada perbaikan. Ini terutama berasal dari investasi dan perdagangan.

Anton pun mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai kisaran 6-7 persen. Akan tetapi, ada syarat yang harus dipenuhi, yakni struktur ekonomi Indonesia harus diubah.

"Sejak tahun 1960-an perekonomian kita sangat tergantung konsumsi rumah tangga. Sumbangannya ke pertumbuhan ekonomi 50-55 persen," kata Anton di kantor pusat Bank Danamon, Rabu (31/1/2018).

Baca juga : Ekonom Danamon Prediksi Ekonomi Indonesia 2018 Tumbuh 5,27 Persen

Pada tahun 2011, misalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6,2 persen. Pendorong pertumbuhan ekonomi saat itu adalah konsumsi rumah tangga dan investasi.

"Sayangnya ketika konsumsi rumah tangga cenderung flat dan bahkan agak turun, peranan investasi turun signifikan. Itu salah satu penyebab pertumbuhan ekonomni Indonesia stuck (bertahan) di 5 persen selama 5 tahun terakhir," jelas Anton.

Agar pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terakselerasi, maka infrastruktur harus digenjot. Selain itu, regulasi dan kepastian hukum pun harus diperbaiki.

"Kalau itu tidak improve (membaik), maka potential output Indonesia bisa-bisa hanya di 5-5,5 persen," terang Anton.

Oleh sebab itu, imbuh dia, maka struktur ekonomi Indonesia harus berubah. Infrastruktur pun harus dibangun secara konsisten.

Indonesia pun perlu belajar dari China dan AS. Kedua negara tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat karena infrastruktur.

Indonesia, tutur Anton, memiliki harapan untuk mengalami pertumbuhan di atas 5 persen. Namun demikian, ini tidak bisa terjadi dalam jangka pendek, melainkan jangka menengah dan panjang sejalan dengan pembangunan infrastruktur.

"Tapi pemerintah juga harus hati-hati, jangka pendeknya juga harus diperhatikan. Bantu (masyarakat) yang di bawah supaya daya beli rendah tidak terjadi," ungkap Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com