Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Luhut: Pembangunan Sejumlah Bandara akan Gunakan Dana Swasta

Kompas.com - 01/02/2018, 18:57 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut rencana pembangunan sejumlah bandara di Indonesia akan menggunakan investasi dari swasta.

Rencana tersebut menurutnya merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat bertemu dengan dirinya pada pertemuan Rabu (31/1/2018) lalu.

"Itu lapangan terbang. Seperti Silangit, Jakarta, Bangka Belitung, kasih swasta saja. Siapa pun yang masuk, asal privatisasi dan hitungannya jelas," kata Luhut saat menghadiri rapat Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Perbuhungan (Kemenhub) tahun Anggaran 2019, Kamis (1/2/2018).

Ide tersebut, menurut Luhut, datang saat Presiden Jokowi mengetahui bahwa Pakistan mendapat investasi pembangunan infrastruktur dari China.

Investasi tersebut dikenal sebagai proyek Belt and Road Initiative, dengan nilai berkisar 57 miliar dollar AS atau setara Rp 765 triliun.

Salah satu bentuk pembangunan infrastruktur dari investasi itu adalah bandara Xi Jinping di Islamabad, Pakistan.

Bandara yang dimaksud awalnya bernama New Islamabad. Namun pada tahun lalu pemerintah setempat memutuskan memberi izin untuk menyematkan nama Presiden China Xi Jinping sebagai nama bandara tersebut.

"Saya terkaget-kaget kok Xi Jinping Airport bisa begini. Saya tanya kok bisa, tapi kata Presiden, ya biarkan saja namanya, karena itu barangnya milik dia (Pakistan), nanti 10 tahun kemudian bisa diganti namanya. Itu cerdik," jelas Luhut.

"Jadi dapat airport bagus, modalnya cuma tanah karena pembangunan oleh swasta," imbuhnya.

Segera diserahkan

Luhut juga mengatakan bahwa rencana untuk menyerahkan pengelolaan infrastruktur ke swasta, seperti bandara, akan segera diwujudkan. Dia tidak memberikan kerangka waktu yang pasti mengenai pengerjaan tersebut, namun menurutnya akan segera dilakukan.

"Kami akan segera kerjakan. Semangat kami sudah begitu, akan kami lakukan jadi swasta juga bisa hidup," terangnya.

Dia mengingatkan agar publik jangan salah sangka dan mengira model investasi seperti itu serupa dengan menjual bandara ke swasta. Pasalnya, investasi tersebut diberikan ke swasta dengan batasan-batasan tertentu.

Kepemilikan pun akan kembali ke pemerintah setelah melewati waktu yang disepakati; mirip pengelolaan jalan tol.

"Jadi kalau misalnya sudah kerja sama 30 tahun, bandara itu jadi, dia (swasta) mendanai dan dapat untung. Lalu setelah 30 tahun dikembalikan ke kita (pemerintah), kan tidak masalah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com