TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melibatkan konsultan asal United Kingdom, NATS, dalam rangka meningkatkan pergerakan pesawat atau movement di Bandara Soekarno-Hatta.
Sampai saat ini, pergerakan pesawat, yaitu take off dan landing dalam satu jam, mencapai 72 pergerakan yang difasilitasi dengan dua landasan pacu atau runway.
"Sudah direkomendasikan oleh NATS UK, konsultan yang mengelola navigasi di (Bandara) Heathrow. Kami nanti akan bangun runway ketiga dan kami akan mendapatkan keuntungan movement yang jauh lebih tinggi di atas 100," kata Budi saat ditemui di kantor AirNav Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (3/2/2018).
Budi menjelaskan, progress pembangunan runway ketiga sampai saat ini sudah sampai tahap pembuatan taxiway.
PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara masih mengupayakan proses pembebasan lahan yang ditargetkan rampung pada April 2018 mendatang.
Dengan beroperasinya tiga runway di Bandara Soekarno-Hatta, selain meningkatkan movement, juga akan memudahkan proses maintenance jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Adapun dengan dua runway saat ini, maintenance masih dilaksanakan secara terbatas karena tetap dipakai untuk operasional terbang dan mendaratnya pesawat.
"Kalau tiga runway nanti, begitu ada maintenance, kami pakai dua (runway) saja. Proses maintenance harus berlangsung baik," tutur Budi.
Total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan runway ketiga Bandara Soekarno-Hatta sebesar 216 hektare. Dari total lahan yang dibutuhkan, PT AP II sudah memiliki lahan yang menjadi aset mereka seluas 42,85 hektare. Sedangkan sisa lahan 173,19 hektare memerlukan proses pembebasan lahan dengan biaya Rp 4 triliun yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN).
Kawasan yang menjadi sasaran pembebasan lahan untuk pembangunan runway ketiga adalah Kelurahan Selapajang Jaya dan Kelurahan Benda di Kota Tangerang, serta wilayah Kabupaten Tangerang yang meliputi Desa Bojong Renged, Desa Rawa Burung, dan Desa Rawa Rengas.
Pembangunan runway ketiga menjadi kebutuhan mendesak karena kapasitas dua runway yang ada di Bandara Soekarno-Hatta sudah maksimal.
Sementara itu, pertumbuhan peningkatan pergerakan penumpang maupun pesawat semakin tinggi sehingga butuh runway baru untuk melayani kelebihan pergerakan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.