Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Buka-bukaan soal Bandara yang Dikelola Swasta

Kompas.com - 04/02/2018, 09:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar tidak ada lagi anggapan bahwa bandara di Indonesia diambil alih oleh pihak swasta atau dijual ke swasta.

Wacana ini sudah berlangsung sejak lama dan kembali mengemuka saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan beberapa bandara akan dibangun memakai dana swasta pada Kamis (1/2/2018) lalu.

"Prinsipnya memang bandara dan pelabuhan itu dilakukan suatu yang namanya KPBU (Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha). Yang dikerjasamakan adalah konsesinya, bukan kepemilikannya," kata Budi di kantor AirNav Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (3/2/2018).

Budi menjelaskan, skema kerja sama seperti ini sebenarnya telah diterapkan jika bicara mengenai pengelolaan transportasi publik di luar bandara.

Dia mencontohkan Tol Jagorawi (Jakarta, Bogor, dan Ciawi) yang turut melibatkan peran swasta di dalamnya hingga bisa menjadi seperti saat ini.

Dia juga berpandangan, isu awal yang berembus dengan pernyataan perusahaan swasta mengambil alih bandara di Indonesia sebagai hal yang tidak tepat.

Isu itu berembus lantaran hal mengenai bandara dinilai berkaitan dengan nilai-nilai kedaulatan sehingga amai dibicarakan dan timbul penolakan dari berbagai pihak.

"Kalau di jalan tol itu enggak sensitif, tetapi kalau ini kan berkaitan dengan harga diri bangsa," tutur Budi.

Saat ini, pihaknya masih mengkaji skema seperti apa yang tepat untuk diterapkan dalam rencana kerja sama dengan pihak swasta. Budi memastikan, ketika skema tersebut sudah jadi, semua bandara dimungkinkan untuk dikerjasamakan dengan swasta.

Budi juga berencana memulai kerja sama dengan swasta ini di bandara yang ada di Medan, Mandalika di Lombok, dan di Bali. Setelah kerja sama dengan swasta di sana berjalan lancar, baru akan diterapkan di bandara-bandara yang lain.

"Nanti akan ada beauty contest untuk investor internasional dan itu bisa menambah kapasitas dan koneksitas kita dengan negara-negara lain," ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com