Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hemat Bahan Bakar, Garuda Indonesia Pakai Sistem Transaksi Bloomberg

Kompas.com - 05/02/2018, 15:45 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengumumkan kerja sama dengan Bloomberg untuk pemakaian sistem transaksi komoditas elektronik (RFQC) dalam hal hedging bahan bakar.

Keunggulan sistem itu adalah membuat perusahaan dapat mengakses harga dan bertransaksi secara real-time. Selain itu risiko operasional yang dapat terjadi di dalam proses transaksi tender manual pun jadi berkurang.

"Mengingat bahwa bahan bakar mencakup 25-40 persen dari biaya operasional Garuda, tentunya mengelola biaya bahan bakar secara proaktif dengan cara hedging akan meningkatkan daya saing perusahaan," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Helmi Imam Satriyono melalui keterangan resminya, Senin (5/2/2018).

Baca juga : Ada Extra Flight Mudik Lebaran, Konsumsi Avtur Naik 6 Persen

Dia menambahkan, semua rekap transaksi akan tersedia secara elektronik pada Bloomberg sehingga perusahaan bisa lebih mudah mengelola peserta tender.

Selain itu tender juga dapat memberikan tawaran harga dan bertransaksi dalam sebuah platform yang adil dan aman.

"Dengan mengimplementasikan teknologi Bloomberg RFQC dalam mengubah proses hedging bahan bakar jet, kami dapat menghemat biaya dan waktu," imbuhnya.

Baca juga : Garuda Indonesia Target Cetak Laba di 2018

Adapun Bloomberg RFQC adalah platform elektronik bebas biaya komisi untuk transaksi komoditas dan hedging.

Platform ini tersedia untuk para pelanggan Terminal dan memungkinkan perusahaan untuk menerima dan mencatat harga secara real-time dari peserta tender pilihan, melaksanakan, mengkonfirmasi perdagangan, dan mengintegrasikan data transaksi ke dalam sistem treasuri, manajemen risiko, dan juga sistem back office.

Kompas TV Kenaikan ini berbarengan dengan bertambahnya tiket penerbangan yang mencapai 73 ribu tempat duduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com