Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asing Banyak Suntik Uang di Startup Lokal, Mungkinkah Dibatasi?

Kompas.com - 06/02/2018, 15:29 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

KOMPAS.com - Berkembangnya startup lokal asal Indonesia, menjadi daya tarik yang manis bagi investor asing dalam menyuntikkan modal.

Selain memiliki pangsa pasar yang besar, Indonesia juga diprediksi akan menjadi salah satu negara ekonomi digital tersebesar pada 2020 mendatang seiring dengan tumbuhnya penetrasi internet di Indonesia.

Investor-investor ternama, seperti Expedia dan Alibaba, terus memompa miliaran dolar AS ke startup berbasis teknologi di Indonesia.

Baca juga : Google Investasi di Go-Jek, Kominfo Sebut Investor Lokal Belum Mampu

Terlebih, saat ini ada beberapa startup lokal yang sudah menjadi perbincangan internasional, yakni Gojek Indonesia, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak karena masuk kedalam kategori startup unicorn dengan valuasi mencapai 1 miliar dollar AS.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir mengatakan, dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat terbuka, sangat tidak mungkin bagi pemerintah untuk membatasi investasi asing yang masuk ke startup lokal.

"Kami (pemerintah) enggak mungkin membatasi hal itu, yang kami lakukan bukan membatasi tapi bagaimana meningkatkan di dalam negerinyanya untuk berkreasi dan inovasi," kata M Nasir saat menjadi pembicara di acara National Startup Summit 2018 di ICE, Serpong, Selasa (6/2/2018).

Baca juga : Resmi, Bukalapak Jadi Startup Unicorn Ke-4 Indonesia

Dari catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) suntikan dana asing kepada sejumlah startup Indonesia sepanjang tahun lalu, yaitu sebesar 4,8 miliar dollar AS.

Berdasarkan laporan Google dan Temasek Holding Singapura pada tahun 2016, angka pertumbuhan pengguna internet di Asia Tenggara adalah yang paling cepat bila dibandingkan dengan wilayah lain, dengan jumlah pengguna sebesar 124.000 pengguna setiap hari.

Pada 2020, diperkirakan sekitar 480 juta orang di Asia Tenggara akan terhubung dengan Internet. Naik dari 260 juta bila dibandingkan dengan tahun 2016.

Kemudian, pasar online pertama di Indonesia lebih dari setengahnya akan diisi e-commerce dari Asia Tenggara pada 2025, dengan estimasi biaya sebesar 46 miliar dollar AS.

Kompas TV Mengharumkan nama bangsa Indonesia bisa ditunjukkan dengan berbagai macam cara. Salah satunya melalui bisnis start-up.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com