JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan potensi kerugian negara dari gempa bumi bisa mencapai 30 miliar dollar AS per tahun atau Rp 405 triliun (kurs 1 dollar AS = Rp 13.500) atau setara dengan 3 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Besarnya jumlah tersebut, lanjut Sri Mulyani, harusnya bencana alam menjadi perhatian semua pihak. Pasalnya, fenomena gangguan alam tersebut bisa menjadi penghambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dia menuturkan, bencana alam seperti gempa bumi dan banjir selalu terjadi di Indonesia, karena kondisi geografis Indonesia mempunyai 129 gunung api dan diapit oleh dua samudera yang menyebabkan debit hujan yang tinggi.
Baca juga : Ini Upaya Kementerian ESDM Pulihkan Dampak Gempa Aceh
"Oleh karena itu, potensi terjadinya bencana alam seperti bajir, gempa bumi, itu kombinasi harus jadi perhatian kita," kata dia di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (7/2/2018). ?
Selain itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, kejadian bencana alam ini juga membuat rusak infrastruktur.
Sri Mulyani meminta setiap pemangku kepentingan agar dalam setiap penyusunan desain infrastruktur memasukkan mitigasi risiko jika terjadi bencana alam.
Hal ini dilakukan agar meminimalisir kerusakan infrastruktur akibat adanya bencana alam.
"Kita tidak seharusnya setiap tahun surprise dengan adanya potensi bencana. Akan tetapi kita harus hidup dengan memasukan potensi resiko ini hadir di negara kita dan bagaimana kita bisa mendesain program pembangunan yang tetap berdaya tahan," tutur dia.
Seperti diketahui, pemerintah pusat telah menggangarkan penanggulangan bencana yang masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018 mencapai Rp 478,1 miliar.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.