Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 20 Tahun ke Depan, Permintaan Pesawat Diprediksi Capai 35.000 Unit

Kompas.com - 07/02/2018, 21:12 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Airbus memperkirakan akan ada banyak sekali permintaan pesawat baru hingga 35.000 unit dari seluruh dunia dalam kurun waktu 20 tahun ke depan. Prediksi ini tercermin dari pertumbuhan kegiatan penerbangan di pasar-pasar potensial Airbus, salah satunya di kawasan Asia Pasifik.

Airbus merupakan perusahaan produsen pesawat komersial asal Perancis. Prakiraan pasar tersebut disampaikan oleh Airbus Executive Vice President, Chief of Sales, Marketing and Contracts, Eric Schulz, pada Singapore Airshow 2018 di Changi Exhibition Center, Rabu (7/2/2018).

"Kami memperkirakan ada peningkatan lalu lintas penumpang 5,6 persen di kawasan Asia Pasifik hingga 20 tahun ke depan. Peningkatan ini akan memacu permintaan pesawat sampai 14.450 unit," kata Schulz.

Dia menyebutkan, permintaan 14.450 unit pesawat dari pasar Asia Pasifik itu setara dengan 40 persen dari permintaan pesawat secara global. Adapun untuk prediksi permintaan pesawat secara global disebut Schulz mencapai 35.000 unit.

Baca juga: Sepanjang 2017, Airbus Berhasil Jual 718 Unit Pesawat Komersil

Schulz juga menuturkan, pihaknya sudah memimpin pasar di kawasan Asia Pasifik untuk pesawat komersial. Menurut dia, sampai saat ini, lebih dari setengah pesawat lorong tunggal atau narrow body yang terbang di ruang udara Asia Pasifik merupakan produk Airbus dengan tipe A320.

Selain pesawat lorong tunggal, untuk pesawat lorong ganda atau wide body Airbus disebut telah beroperasi lebih dari 800 unit. Sementara 350 unit selebihnya sedang dalam proses pemesanan.

"Khusus untuk A350 XWB telah jadi pemimpin pasar Asia Pasifik dengan total pesanan 287 unit dari 14 maskapai," tutur Schulz.

Ada delapan maskapai yang kini menggunakan A350 XWB untuk rute penerbangan jarak jauh ke Eropa dan Amerika Serikat. Kehadiran tipe A350-1000 yang akan diserahkan beberapa minggu ke depan dinilai turut memperkuat posisi A350 XWB dalam persaingan pesawat wide body.

"Di tahun 2018, kami akan menyerahkan A350-1000 pertama di Asia Pasifik ke Cathay Pacific dan A350 Ultra Long Range pertama ke Singapore Airlines," ujar Schulz.

Kompas TV Pesawat model terbaru diperlihatkan melalui ajang tahunan Dubai Airshow.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com