Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Budhi Wibowo

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I)

Kenaikan Nilai Ekspor Produk Perikanan RI Bukan Indikasi Kebangkitan Industri Perikanan

Kompas.com - 08/02/2018, 11:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Data sementara yang dirilis pemerintah menunjukkan nilai ekspor produk perikanan nasional  tahun 2017 diperkirakan 4,5  miliar dollar AS atau naik sekitar 7 persen jika dibandingkan dengan ekspor tahun 2016 dengan nilai sekitar 4,2 miliar dollar AS.

Namun demikian, jumlah tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan ekspor tahun 2014 sebesar 4,6 miliar dollar AS. Ada pihak yang menganggap kenaikan nilai ekspor sekitar 7 persen tersebut merupakan indikasi kebangkitan industri perikanan nasional.

Keberhasilan ekspor produk perikanan seharusnya dilihat dari volume ekspor bukan dari nilai  ekspor. Bagaimanapun, nilai ekspor sangat tergantung pada harga pasar internasional yang sangat berfluktuatif. Bisa naik dan bisa turun dari waktu ke waktu.

Jika dibandingkan dengan tahun 2016 harga pasar internasional produk perikanan naik dalam jumlah yang cukup signifikan.

Sebagai contoh, harga rata-rata pasar internasional tuna jenis skipjack yang merupakan salah satu komoditas andalan Indonesia tahun  2016 harga rata-ratanya 1.425 dollar AS per ton. Adapun harga rata-rata tahun 2017 sebesar 1.860 dollar AS per ton, atau mengalami kenaikan harga sekitar 30 persen.

Contoh lainnya, harga udang kupas jenis vannamei ukuran 31/40 untuk pasar Jepang tahun 2016 harga rata ratanya 9,5 dollar ASper kilogram, sedangkan tahun 2017 harga rata—ratanya 10,2 dollar AS per kilogram. Harganya mengalami kenaikan harga sekitar 8 persen.

Dari contoh kenaikan harga tersebut, sudah sangat jelas terlihat bahwa kenaikan nilai ekspor produk perikanan Indonesia sekitar 7 persen tersebut bukan merupakan indikasi kebangkitan industri perikanan nasional, namun hanya diakibatkan oleh kenaikan harga pasar internasional.

Bagi industri pengolahan ikan, volume ikan yang diproses, sangat berarti dalam menentukan untung atau ruginya perusahaan, sedangkan nilai penjualan tidak banyak berarti dalam menentukan untung atau ruginya perseroan. 

Semakin banyak bahan baku yang bisa diproses oleh industri, hal itu akan menurunkan biaya produksi dari UPI tersebut, terutama dalam biaya tetap per kilogram. Sebaliknya jika jumlah bahan baku  sedikit walaupun  bernilai tinggi,  maka biaya produksi per kilogram akan naik dan bisa menyebabkan kerugian bagi industri.

Kebangkitan industri perikanan nasional seharusnya dimulai dari kenaikan volume ekspor produk perikanan. Kenyataan saat ini, trend volume ekspor produk perikanan Indonesia sangat memprihatinkan.

Berdasarkan data dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, volume ekspor perikanan Indonesia saat ini turun lebih dari 15 persen jika dibandingkan tahun 2014, yaitu dari sekitar 1,3 juta ton pada tahun 2014 turun menjadi sekitar 1,1 juta ton pada tahun 2017. 

Data dari kementrian perindustrian menyebutkan bahwa utilitas industri pengolahan perikanan secara nasional juga sangat rendah yaitu sekitar 53 persen.

Penurunan volume ekspor Indonesia dan rendahnya utilitas industri merupakan indikasi kuat bahwa kondisi industri perikanan nasional saat ini sangat memprihatinkan.

Ironi

Kondisi  memprihatinkan tersebut merupakan suatu ironi. Presiden pada pertangan tahun 2016 telah mengeluarkan  Inpres 7 2016 tentang percepatan pembangunan industri perikanan nasional, namun sampai saat ini Industri perikanan nasional tidak menunjukkan tanda-tanda kondisinya akan membaik.

Sudah saatnya bagi Presiden  turun tangan menekan para pembantunya agar segera menjalankan Inpres tersebut sehingga Industri perikanan nasional bisa tumbuh kembali dengan cepat sesuai yang diharapkan oleh presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com