Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembaga Pemeringkat Jepang Naikkan "Rating" Indonesia

Kompas.com - 08/02/2018, 19:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd (JCR) meningkatkan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB/Outlook Stabil. Kenaikan peringkat tersebut dilakukan pada hari ini, Kamis (8/2/2018).

Dalam siaran persnya, JCR menyatakan faktor kunci yang mendukung kenaikan SCR Indonesia adalah upaya sinergi pemerintah dalam melakukan reformasi struktural untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Hal ini berdampak positif dan tercermin dari kondisi iklim investasi yang semakin kondusif didorong berbagai Paket Kebijakan Ekonomi.

Selain itu, momentum pembangunan infrastruktur pun menguat melalui inisiatif Proyek Strategis Nasional.

JCR juga mengakui 15 Paket Kebijakan Ekonomi dan penurunan suku bunga kebijakan oleh BI telah mendorong peningkatan investasi swasta khususnya di sektor nonkomoditas.

Selain itu, penurunan defisit transaksi berjalan yang diproyeksikan untuk tetap berada di bawah level yang terkendali. Cadangan devisa tinggi juga menjadi faktor yang menaikkan rating tersebut.

Semua kondisi tersebut menggambarkan penguatan resiliensi Indonesia terhadap gejolak eksternal.

JCR juga mencatat sektor perbankan Indonesia tetap sehat dan pembiayaan melalui pasar keuangan tumbuh kuat tercermin dari penerbitan saham, obligasi, dan Medium Term Notes (MTN) yang meningkat.

Di sisi fiskal, JCR mengakui reformasi fiskal yang dilakukan pemerintah berupa pengalihan belanja subsidi kepada belanja infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan telah berhasil mengurangi defisit fiskal dan meningkatkan efisiensi belanja.

Menanggapi kenaikan rating tersebut, Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyatakan, peningkatan rating oleh JCR tersebut mencerminkan semakin meningkatnya keyakinan lembaga internasional terhadap kekuatan fundamental ekonomi Indonesia dan komitmen pemerintah untuk memperbaiki struktur ekonomi ke depan.

"Pencapaian ini juga menunjukkan upaya sinergi kebijakan yang harmonis antara BI dan pemerintah yang mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, sehingga memberikan suasana kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," jelas Agus dalam keterangan resminya, Kamis (8/2/2018).

Ke depan, imbuh dia, BI akan lebih mengoptimalkan kebijakan makroprudensial dan pendalaman pasar keuangan di dalam bauran kebijakan yang ditempuh. BI juga akan terus memberikan komitmen dan kontribusi nyata dalam mendukung upaya reformasi struktural pemerintah bagi terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, berkelanjutan dan inklusif.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman menuturkan pertumbuhan utang luar negeri korporasi juga melambat sebagai dampak penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan Utang Luar Negeri korporasi yang diatur Bank Indonesia (BI).

"Sehingga meningkatkan ketahanan sektor eksternal Indonesia," kata Agusman.

JCR sebelumnya memperbaiki outlook SCR Republik Indonesia dari Stable menjadi Positive. Ini sekaligus mengafirmasi rating pada BBB- (Investment Grade) pada 7 Maret 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com