Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Menteri Susi Gagal Bangun Ocean Center karena Illegal Fishing

Kompas.com - 10/02/2018, 14:42 WIB
Achmad Fauzi,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menceritakan mimpinya ingin membangun suatu ocean center di Indonesia. Keinginannya itu muncul saat dia masih menjadi pengusaha.

Menteri yang kerap berpenampilan nyentrik ini menjelaskan, ocean center merupakan suatu pusat tempat penjualan barang atau produk yang mendukung kegiatan kelautan dan perikanan.

"Jadi mulai dari jualan perahu,jetski sampai ikan. Mimpinya begitu, dan terbangun beberapa lantai," kata Susi saat acara peletakan batu pertama (groundbreaking) Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Namun, mimpi Menteri Susi saat itu tidak terwujud karena banyak ikan yang menghilang di perairan Indonesia. Sehingga, wanita asal Pangandaran ini beralih ke bisnis penerbangan dengan mendirikan maskapai penerbangan Susi Air.

Baca juga : Tak Bisa Paddling di Jakarta, Menteri Susi Omeli Ahok dan Anies...

Saat itu, Menteri Susi , tidak mengetahui kenapa banyak ikan yang menghilang di perairan Indonesia. Setelah diusut, akhirnya Menteri Susi tau hilangnya ikan di perairan Indonesia karena kapal asing yang melakukan penangkapan ilegal.

"Ternyata pemerintah menjual izin kepada kapal asing, akhirnya tidak ada ikan lagi," ujar dia.

Setelah menjadi Menteri, Susi melarang kapal asing melakukan penangkapan ikan secara ilegal. Jika tetap menangkap ikan secara ilegal, kapal asing akan ditenggelamkan. 

"Sekarang kita sudah mulai kembali, masyarakat harus ramai-ramai, ikan satu-satunya yang tidak ada kartel saat ini karena Presiden komit, perikanan tangkap hanya untuk nelayan, kapal indonesia," ujar dia. 

Baca juga : Menteri Susi Yakin Pemprov DKI Jakarta Bisa Jaga Kebersihan Pasar Ikan Modern

Saat ini, Susi juga sedikit demi sedikit mewujudkan mimpinya terdahulu dengan membuat pasar ikan modern Muara Baru di Jakarta. 

Dengan adanya pasar ikan modern, Susi berharap meningkatkan masyarakat untuk berkunjung ke pasar ikan, membeli ikan, dan mengkonsumsi ikan. 

"Pasar ikan modern saya harapkan satu titik tolak pembangunan yang lebih ramah kepada masyarakat, lebih ramah kepada pedagang dan yang lebih ramah kepada semua stakeholder," ujar dia. 

Pasar Ikan Modern Muara Baru akan dibangun dengan konsep higienis dan modern "one stop shopping" aneka produk perikanan. Pasar ikan ini dibangun di atas lahan seluas 22.444 meter persegi milik KKP. 

Pengerjaan pembangunan pasar ikan akan dilakukan oleh kontraktor PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk selama 1 tahun dengan target penyelesaian pada Desember 2018. 

Baca juga : Menteri Susi Yakin Pemprov DKI Jakarta Bisa Jaga Kebersihan Pasar Ikan Modern

Investasi pembangunan pasar ikan ini memakan biaya sebesar Rp 150,6 miliar yang bersumber dari dana APBN.

Pasar Ikan Modern Muara Baru direncanakan akan berisi 900 lapak basah, 69 kios pasar kering, 18 kios pancing, dan 68 kios ikan segar. 

Pasar ikan ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung antara lain chiling room, ice storage, layanan perbankan, klinik kesehatan, wisata kuliner, laboratorium, masjid, pengepakan ikan, gardu PLN, dan instalasi pengelolaan air limbah.

Kompas TV Presiden Jokowi akan membahas pelarangan cantrang bersama perwakilan nelayan dan juga Menteri Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com