KOMPAS.com - Anak milenial saat ini mulai menapaki fase usia produktif di dunia kerja. Fresh graduate atau pekerja awal biasanya sempat mengalami yang namanya euforia keuangan.
Maklum, selama ini saat masih sekolah, biaya hidup ditanggung oleh orangtua. Begitu sudah bekerja, mendapatkan penghasilan sendiri, rasanya tentu sangat menyenangkan.
Namun, tidak sedikit anak muda di usia awal membangun karir itu salah dalam mengelola keuangan. Euforia gaji pertama terus berlanjut hingga melupakan fokus keuangan untuk kebutuhan masa depan.
Maka itu, supaya terhindar dari masalah keuangan di kemudian hari, anak millennial perlu bijak dan cermat mengatur keuangan.
Baca juga : Milenial, Jadikan Investasi sebagai Gaya Hidup
Paling tidak, cobalah menghindari lima kesalahan keuangan yang umum dilakukan anak muda usia 20-an ini:
1.Tidak menyisihkan penghasilan untuk dana darurat
Anda berusia 20-an tahun dan tengah di titik mula membangun karir. Setiap mendapatkan gaji, biasakan untuk mengatur pendapatan untuk pos-pos kebutuhan mulai dari kebutuhan primer, sekunder hingga tersier.
Jangan dibalik, ya. Misalnya, menghabiskan sebagian besar pendapatan untuk hura-hura semata. Salah satu pos penting yang perlu Anda amankan adalah kebutuhan dana darurat.
Bila Anda masih lajang, amankan kebutuhan dana darurat minimal sebesar 3 kali nilai pengeluaran rutin bulanan Anda. Tempatkan di deposito atau rekening tabungan biasa agar mudah dicairkan manakala ada kebutuhan.
2.Memakai kartu kredit tanpa hitungan
Memiliki penghasilan memungkinkan anak millennial mengajukan diri sebagai pemegang kartu kredit. Namun, pastikan Anda sudah memahami apa sebenarnya fungsi kartu kredit.
Jangan sampai salah menggunakan kartu kredit dengan menganggapnya sebagai tambahan penghasilan.
Kartu kredit adalah alat transaksi nontunai berbasis pinjaman dengan bunga tinggi. Jadi, pastikan Anda memakai kartu kredit dengan bijak, membayar tagihan dengan disiplin dan membatasi beban cicilan di bawah 30 persen dari total pendapatan rutin Anda.
3.Menunda investasi
Sejak memiliki penghasilan sendiri, Anda sebenarnya sudah bisa memulai persiapan dana masa depan melalui langkah investasi. Miliki tujuan keuangan misalnya, rencana menyiapkan uang muka pembelian rumah, dana liburan, dana sekolah lagi, dan lain sebagainya.