Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Bandara di Semarang Sudah Critical

Kompas.com - 12/02/2018, 08:09 WIB
Achmad Fauzi,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai fasilitas terminal Bandara Ahmad Yani Semarang dikhawatirkan tidak bisa melayani penumpang.

Pasalnya, lanjut Mantan Direktur Angkasa Pura II ini jumlah penumpang di bandara tersebut kini sudah melebihi kapasitas. 

Selama ini, Bandara Ahmad Yani Semarang merupakan pintu gerbang provinsi Jawa Tengah dengan kapasitas 800.000 penumpang per tahun, sedangkan penumpang pada tahun 2017 telah mencapai 4,4 juta penumpang. Sehingga, memang terminal baru sangat dibutuhkan masyarakat Semarang dan sekitarnya.

"Bandara di Semarang sudah critical dengan fasilitas yang lama itu sangat mengkhawatirkan," kata dia saat ditemui di Kawasan Bandara Ahmad Yani, Semarang, Minggu (11/2/2018). 

Baca juga: Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Bisa Beroperasi Saat Mudik Lebaran

Menurut Budi Karya, terminal baru yang dibangun kapasitasnya melebihi dari terminal yang sudah ada. Dia mengungkapkan, kapasitas terminal baru tersebut bisa mencapai 6 juta penumpang

"Terminal baru bandara Ahmad Yani yang sedang kita bangun ini sembilan kali lebih besar dari terminal sebelumnya," tutur dia. 

Adapun, pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam peraturan Presiden No 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Diharapkan kepada pengelola bandara Angkasa Pura I, Pemerintah daerah, serta masyarakat pengguna jasa dapat senantiasa menjaga dan merawat fasilitas yang ada," sebut dia.

Terminal baru Bandara Ahmad Yani ini memiliki luasan area 58.652 meter persegi. Luasan apron baru mencapai 72.522 meter persegi yang dapat menampung 13 pesawat narrow body atau konfigurasi 10 pesawat narrow body dan 2 pesawat wide body kargo. Bandara Ahmad Yani nantinya diposisikan sebagai bandara bisnis dan industri.

Proyek pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dengan nilai total Rp 2,07 triliun ini terdiri dari lima paket pekerjaan. Paket 1 terdiri dari pekerjaan lahan dan jalan akses. Paket 2 terdiri dari pekerjaan apron dan taxiway

Paket 3 terdiri dari pekerjaan pembangunan terminal. Paket 4 terdiri pekerjaan pembangunan bangunan penunjang dan lanskap. Paket 5 terdiri dari pekerjaan water management

Adapun untuk paket perkerjaan satu dan dua sudah terealisasi 100 persen.  Paket pekerjaan tiga (terminal) selesai sepenuhnya pada November 2018. Sementara paket pekerjaan empat (bangunan penunjang) dan lima  selesai sepenuhnya pada 2019.

Rencanannya pengoperasian minimum terminal baru tersebut dioperasikan pada bulan Mei 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com