Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Hulu Energi Bukukan Kinerja Positif di 2017

Kompas.com - 13/02/2018, 14:44 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu minyak dan gas bumi, mencatatkan kinerja operasi produksi positif sepanjang 2017 dibandingkan 2016.

Hal ini dibuktikan dengan produksi minyak yang naik menjadi 69.300 barel per hari (BPH) dari proyeksi 64.500 BPH pada 2017.

Pencapaian produksi ini juga lebih baik dibandingkan 2016 yang tercatat 62.588 BPH.

Sementara itu, produksi gas PHE pada 2017 turun dari target 768,5 juta standar kaki kubik per hari (MMScfd) hanya tercapai 723,5 MMScfd.

Baca juga : Kurangi Gangguan, Pertamina Hulu Energi Kembangkan Strategi Pengamanan Berbasis Masyarakat

Namun, produksi gas PHE pada 2017 naik tipis dibandingkan realisasi 201 yang tercatat 722 MMScfd.

“PHE ONWJ (Offshore North West Java) masih member kontribusi terbesar, disusul PHE WMO (West Madura Offshore), JOB Pertamina Tomori, dan Coridor,” ujar Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Energi R Gunung Sardjono Hadi di Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Gunung mengatakan, kinerja positif sektor produksi PHE berpengaruh signifikan terhadap kinerja finansial.

Hal itu terbukti dari capaian pendapatan dan laba bersih yang naik masing-masing 30 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.

Pendapatan usaha PHE sepanjang 2017 (audited) mencapai 1,99 miliar dollar AS atau Rp 27,17 triliun (kurs Rp 13.685 per dollar AS pada 13 Februari 2018).

Realisasi pendapatan ini naik dibandingkan realisasi 2016 yang hanya 1,5 miliar dollar AS.

Sedangkan laba bersih PHE di 2017 sebesar 259,88 juta dollar AS, naik dibandingkan 2016 yang hanya 191 juta dollar AS.

Menurut Gunung, pencapaian pendapatan usaha tahun lalu 112 persen dari target dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 1,77 miliar dollar AS atau 106 persen dari target revisi RKAP yang tercatat 1,89 miliar dollar AS.

Adapun laba bersih perseroan tahun lalu tercatat 165 persen dari RKAP sebesar 151,78 juta dollar AS dan 148 persen dari RKAP revisi sebesar 170 juta dollar AS.

Gunung juga menjelaskan, anggaran biaya operasi (ABO) dan anggaran biaya investasi (ABI) perseroan tahun lalu juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada 2017, ABO PHE mencapai 858,29 juta dollar AS naik dibandingkan realisasi 2016 sebesar 649,58 juta dollar AS.

Adapun ABI tercatat 488,11 juta dollar AS, lebih tinggi dibandingkan ABI 2016 yang mencapai 300,31 juta dollar AS.

Kompas TV Pembentukan holding dilakukan dengan pengalihan saham negara di PGN kepada Pertamina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com