Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

PGN Dinilai Punya Kapasitas untuk Berperan Lebih Besar

Kompas.com - 13/02/2018, 18:57 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

KOMPAS.com - Panitia Kerja (Panja) Migas Komisi VII DPR RI memastikan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) memiliki kemampuan untuk menjalankan penugasan dari pemerintah, terutama untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat dan mandiri di bidang energi.

Ketua Panja Migas Herman Khaeron mengatakan, salah satu upaya mencapai kedaulatan di bidang energi adalah melaksanakan program konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).

"PGN memiliki kapasitas sehingga perlu kebijakan negara untuk mendorong agar PGN bisa berperan lebih luas lagi," kata Herman di sela kunjungan kerja Panja Migas di halaman Kantor Pusat PGN, Selasa (13/2/2018).

Anggota Panja Migas Komisi VII DPR RI yang hadir di antaranya Aryo Djojohadikusumo, Harry Poernomo, dan Kurtubi. Mereka bertemu dengan Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim, beserta sejumlah direksi.

Baca: Masyarakat Mojokerto Bisa Nikmati Gas dengan Harga Terjangkau

Selain mendengarkan paparan dari jajaran direksi PGN, para legislator juga mengunjungi sejumlah fasilitas PGN yakni call center, control  room, dan mengecek langsung Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang berada di halaman kantor pusat PGN.

Menurut Herman, PGN memiliki kemampuan yang besar sebagai sebuah BUMN gas bumi. Ia berharap PGN dapat berperan lebih besar. Tidak hanya terkait program konversi, ia melanjutkan, melainkan juga pembangunan infrastruktur yang lebih merata.

Oleh karena itu, PGN harus mendapat kepercayaan penuh dari pemerintah untuk menjalankan program di sektor energi, khususnya pemanfaatan gas bumi.

Persoalannya, pemerintah masih perlu memastikan ada pemberian diskresi untuk PGN terkait sumber gas.

"Harusnya diberikan kekhususan bahwa PGN, sebagai badan usaha milik negara yang ditugasi untuk konversi dan pelayanan kepada masyarakat ini, mendapat kewenangan untuk menjamin gas bumi yang berkelanjutan dan harga yang lebih murah," ujarnya.

Anggota Panitia Kerja Minyak dan Gas (Panja Migas) DPR RI berkunjung ke Kantor Pusat PGN di Jakarta, Selasa (13/2/2018)Dok. Humas PGN Anggota Panitia Kerja Minyak dan Gas (Panja Migas) DPR RI berkunjung ke Kantor Pusat PGN di Jakarta, Selasa (13/2/2018)

Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan kerja Panja Migas Komisi VII DPR RI.

"Kami bangga hari ini bisa menunjukkan kepada rombongan Panja Migas, apa yang kami kelola selama ini, bagaimana kami mengelola pelanggan kami dari call  center, kemudian mengendalikan operasi kami dari control  room, dan mengunjungi fasilitas SPBG yang ada di kantor kami," katanya.

Kunjungan kerja tersebut menjadi momentum bagi anggota Panja Migas untuk berinteraksi langsung dengan para pengemudi bajaj dan taksi, yang menggunakan bahan bakar gas untuk kendaraannya.

Dengan begitu, anggota DPR RI bisa langsung mendengarkan dari sopir taksi dan bajaj tentang manfaat penggunaan gas bumi yang hemat dan efisien.

"Mudah-mudahan kunjungan ini bisa memberi manfaat bagi para anggota panja, sehingga nantinya sebagai counterpart pemerintah, bisa memberikan masukan-masukan yang positif bagi pengembangan sektor minyak dan gas bumi di Indonesia," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com