Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, 3 Alasan Utama Karyawan "Resign"

Kompas.com - 14/02/2018, 07:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Angkatan kerja di masa kini, khususnya generasi milenial, dipandang memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap karier dan mudah berpindah atau berganti pekerjaan.

Faktanya, di Asia saja, 38 persen karyawan secara aktif mencari pekerjaan baru. Hal itu adalah hasil riset teranyar yang dilakukan perusahaan rekrutmen global Hays. Adapun 42 persen karyawan menyatakan terbuka dengan kesempatan kerja yang baru.

Di AS dan Eropa, persentase karyawan yang secara aktif mencari pekerjaan bahkan mencapai hampir 60 persen.

Berangkat dari kondisi semacam ini, Direktur Pelaksana Hays di Asia Richard Ealey menyebut, perusahaan harus mengetahui celah kesalahannya dan bagaimana dapat beradaptasi di tengah pola perilaku tenaga kerja yang berubah.

"Ini bukan lagi masalah rumput tetangga lebih hijau. Ini adalah tanda apa yang terjadi saat ini dan perusahaan mengetahui bahwa jika mereka tidak berubah, karyawan akan berpaling ke (perusahaan) yang lain," jelas Eardley seperti dikutip dari CNBC, Rabu (14/2/2018).

Berikut ini adalah 3 alasan paling umum yang menjadi penyebab karyawan resign alias mengundurkan diri dari pekerjaan.

1. Komunikasi Buruk

Studi Hays terhadap 3.000 entitas di Asia menyoroti tidak adanya komunikasi antara karyawan dan perusahaan, khususnya terkait kesadaran adanya paket manfaat yang diterima karyawan. Banyak karyawan mengaku tidak sadar bahwa manfaat itu ada.

"Jelas ada masalah komunikasi. Sebelum Anda mengevaluasi keseluruhan program manfaat Anda, pastikan Anda sudah mengomunikasikan apapun," terang Eardley

2. Tidak Fleksibel

Kecenderungan yang ada saat ini adalah semakin banyak orang yang mencari perusahaan yang fleksibel dan akomodatif terhadap kehidupan modern. Eardley menyarankan divisi HRD harus memungkinkan adanya program personalisasi terkait manfaat, sehingga program itu bisa sesuai dengan kebutuhan setiap individu.

3. Prospek Karier Terbatas

Bagi karyawan, penting untuk mengetahui bagaimana jenjang karier yang tersedia dan bagaimana mencapainya, terang Eardley. Ia mengungkapkan, perusahaan harus membantu staf-stafnya memvisualkan langkah karier potensial mereka dengan menunjukkan hasil progres orang lain terkait bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com