Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Airport Tax" Naik, Siap-siap Harga Tiket Pesawat Ikut Naik

Kompas.com - 14/02/2018, 16:23 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kompas TV PT. Angkasa Pura II menaikkan tarif pelayanan jasa penumpang udara atau airport tax di Bandara Soekarno Hatta mulai Maret 2018.

Sementara itu, Sriwijaya Air, yang juga beroperasi di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, justru mengatakan harga tiket pesawatnya tidak akan naik walaupun ada penyesuaian besaran airport tax.

"Enggak (ada kenaikan harga tiket). Kenaikan airport tax enggak pengaruhi harga tiket kami," tutur Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Agus Sujono ke Kompas.com.

Pelayanan yang Lebih Baik, atau Mengejar Pendapatan Semata?

Vice Presiden Corporate Communication AP II Yado Yarismano yang dihubungi Kompas.com mengatakan, penyesuaian tarif tersebut sudah melalui persetujuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Penyesuaian tarif ini atas pelayanan dan fasilitas yang diberikan kepada penumpang," ujar Yado, Selasa (13/2/2018).

Baca juga : Per 1 Maret, Tarif Penumpang Internasional di Terminal 3 Soekarno-Hatta Naik

Namun, benarkan nanti penyesuaian tarif tersebut berujung pada kenyamanan pengguna bandara dan penumpang pesawat? Misalnya saja, di semua terminal setiap penumpang yang naik atau turun tersedia garbarata? Pasalnya, target pendapatan AP II juga tinggi tahun ini.

Seperti diketahui, AP II pada 2017 membukukan pendapatan sebesar Rp 8,2 triliun. Perolehan tersebut naik 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada 2016 sebesar Rp 6,6 triliun.

Pendapatan tersebut disumbang dari pendapatan aeronautika seperti tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PSC), biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian pesawat sebesar Rp 5,01 triliun.

Sementara itu, bisnis non-aeronautika, seperti sewa ruang, reklame, dan bisnis kargo, menyumbang Rp 3,23 triliun.

Menurut Direktur Utama AP II Awaluddin, peningkatan pendapatan ini berkorelasi dengan kenaikan arus penumpang di bandara yang dikelola perseroan.

Pada tahun 2017, perseroan mencatat jumlah penumpang sebanyak 105 juta penumpang atau naik 10,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 95 juta penumpang.

AP II pada tahun ini membidik pendapatan Rp 9,4 triliun atau tumbuh 17,6 persen dibanding 2017. AP II membidik jumlah lalu lintas penumpang sebanyak 119 juta orang pada tahun ini.

Artinya, semakin banyak penumpang pesawat, pajak dari aeronautika yang didapat juga akan semakin banyak bagi AP II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com