Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Layanan Tekfin yang Patut Diperhatikan di 2018

Kompas.com - 14/02/2018, 19:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber AFTECH

KOMPAS.com - Layanan keuangan berbasis teknologi atau yang saat ini populer dengan sebutan teknologi finansial (tekfin) makin berkembang dan makin diminati.

Layanan tekfin patut dipertimbangkan sebagai alternatif layanan yang mungkin bisa Anda akses, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk membangun usaha.

Apa saja layanan tekfin yang saat ini menjadi primadona dan diprediksi akan terus berkembang di tahun 2018?

Merujuk pada hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) di akhir 2017 lalu, berikut adalah 5 area tekfin yang berkembang paling pesat dan paling banyak menarik minat konsumen atau nasabah:

Baca juga : Bisnis Ritel Bank Diramal Tergerus Fintech pada 2025

1.    Pembayaran

Tekfin di bidang pembayaran hingga saat ini masih mendominasi, dari 235 perusahaan yang terdata oleh AFTECH, sebanyak 39 persen merupakan perusahaan layanan pembayaran dan diperkirakan akan terus berkembang.

Jenis layanan dan produk pembayaran tekfin saat ini menjadi sangat beragam; mulai dari e-money, e-wallet, pembayaran melalui kode QR (Quick Response), hingga sistem mutasi dan pelaporan yang real time.

Anda dapat merasakan pengalaman bertransaksi yang lebih ringkas, aman, nyaman dan terjangkau bagi lebih banyak lapisan masyarakat. Hal ini diprediksi akan mendorong terbentuknya masyarakat non-tunai, dimana transaksi dengan menggunakan uang secara fisik akan semakin berkurang.

2.    Pinjam – Meminjam

Layanan pinjam meminjam merupakan sub-sektor tekfin yang sangat populer dalam beberapa tahun belakangan ini. Jumlah pemainnya tercatat melonjak dari 15 persen pada awal tahun 2017 menjadi 32 persen pada akhir tahun.

Ragam layanannya pun sangat bervariasi mulai dari pinjaman untuk barang, invoice financing dimana perusahaan hanya perlu menjaminkan invoice pekerjaannya saat meminjam dana, pinjaman untuk karyawan dan pinjaman untuk perusahaan atau UKM.

Tidak hanya sebagai alternatif pembiayaan, layanan pinjam meminjam tekfin juga mulai menjadi salah satu cara investasi baru.

3.    Manajemen Investasi

Sejalan dengan makin baiknya literasi keuangan masyarakat Indonesia, kebutuhan untuk investasi tampak semakin meningkat. Per akhir 2017, jumlah pelaku usaha di bidang ini tercatat naik menjadi 11 persen.

Saat ini sudah banyak produk investasi yang ditawarkan di platform digital dengan harga yang sangat terjangkau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com