Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Port of Rotterdam di Pelabuhan Kuala Tanjung Tunggu Studi Kelayakan

Kompas.com - 14/02/2018, 21:36 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepastian investor yang masuk pada pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap II di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara masih menunggu hasil dari feasibility study atau studi kelayakan.

Terkait kepastian investor tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pun melakukan pertemuan dengan CEO Port of Rotterdam (PoR) Rene Van Der Plas di kantornya, Jakarta, Rabu (14/8/2018)

Adapun, PoR merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pelabuhan asal Belanda.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Direktur Kepelabuhanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Chandra Irawan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Pelindo I Imam A Sulaiman.

Baca juga: BUMN China Minati Proyek Pelabuhan Kuala Tanjung II

Chandra mengungkapkan, nantinya hasil riview studi kelayakan tersebut akan menentukan skema investasi Port of Rotterdam di Pelabuhan Kuala Tanjung.

"Saat ini di-review lagi studi kelayakannya oleh Pelindo I dan PT SMI. Sudah membuat hasil enam skenario. Dari beberapa itu ada satu yang memungkinkan untuk dibahas lagi," ucapnya.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pelindo I Iman A Sulaiman mengatakan, sebuah proyek tentunya harus membuat studi kelayakan mulai dari tahap layout, hingga pendanaan.

"Kami sama Port of Rotterdam buat studi kelayakan. Nanti dari itu (studi kelayakan) seperti apa baru kami menginjak ke tahap apa. Setelah itu ada final design, final dicision Investment. Suatu proyek kan mata rantai banyak. Jadi jangan ujug-ujug lihat proyek bangun," tuturnya.

Sementara dari nilai investasi juga tengah dibahas dalam studi kelayakan tersebut dan belum ditentukan jumlah finalnya. "2019 kontruksi Insya Allah. Pembangunan kira-kira tiga tahunan, kalau studi kelayakan masih berproses sekira pertengahan tahun," sebut dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelindo I, Bambang Eka Cahyana menyebutkan, BUMN asal China berminat terhadap proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap II di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

"Banyak asing yang minat, China itu agresif sekali," kata Bambang Eka Cahyana, saat ditemui di Medan, Kamis (18/1/2018).

Menurut dia, terdapat beberapa perusahaan milik pemerintah China yang tertarik terhadap proyek tersebut. "BUMN China, ada beberapa," katanya.

Bambang menyebut, saat ini pihaknya sedang bernegosiasi dengan perusahaan Belanda Port of Rotterdam Authority untuk proyek tersebut. Namun negosiasi masih sangat alot, terutama tentang bagi hasil.

"Mereka karena korporasi juga hitung-hitungan, kita mendapat return 11 persen sudah oke, tapi mereka minta 15 persen, artinya tarif harus tinggi. Saya lagi negosiasi dengan mereka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com