Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Airport Tax" Naik, Uber Rugi Rp 61,2 Triliun, 5 Berita Populer Ekonomi

Kompas.com - 15/02/2018, 05:59 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga tiket pesawat sejumlah maskapai dipastikan naik, menyusul rencana kenaikan tarif pelayanan jasa penumpang udara (PJP2U) atau passengger service charge (PSC), salah satu komponen airport tax atau pajak Bandara Soekarno-Hatta, pada 1 Maret 2018 mendatang.

Komponen airport tax merupakan salah satu unsur penentu biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapat tiket.

Adapun perubahan tarif PSC tersebut adalah untuk penerbangan domestik di Terminal I Bandara Soekarno-Hatta dari Rp 50.000 per penumpang menjadi Rp 65.000 per penumpang.

Penerbangan domestik di Terminal 2 dari Rp 65.000 per penumpang menjadi menjadi Rp 85.000 per penumpang.

Baca juga : Perbankan Mulai Realisasi Penggunaan Cip di Kartu ATM

Kemudian, penerbangan internasional di Terminal 3 naik dari Rp 200.000 per penumpang menjadi Rp 230.000 per penumpang.

Sementara penerbangan domestik di Terminal 3 tidak mengalami perubahan, yakni tetap Rp 130.000 per penumpang.

Selain soal kenaikan airport tax, pembaca kanal ekonomi Kompas.com juga menyoroti kinerja perusahaan aplikasi taksi online Uber yang merugi hingga Rp 61,2 triliun sepanjang 2017.

Baca juga : Terungkap, 3 Alasan Utama Karyawan Resign

Berikut lima berita terpopuler di kanal ekonomi Kompas.com yang bisa Anda baca kembali hari ini.

1. "Airport Tax" Naik, Siap-siap Harga Tiket Pesawat Ikut Naik

Corporate Communication Lion Air Group Ramaditya Handoko mengatakan, kenaikan harga tiket tersebut menyesuaikan dengan kenaikan tarif airport tax.

Seperti diketahui, maskapai Lion Air Group (Lion Air, Batik Air) beroperasi di Terminal IA, IB, dan IC.

"Jadi disesuaikan dengan kenaikan PSC (airport tax). Misalnya kalau ke Yogyakarta Rp 500.000 dan PSC naiknya Rp 15.000, nah tiketnya jadi Rp 515.000," kata Ramaditya kepada Kompas.com.

Baca juga : Airport Tax Naik, Siap-siap Harga Tiket Pesawat Ikut Naik

2. Restrukturisasi AJB Bumiputera Tak Jelas, Presiden Jokowi Disomasi

Suara-suara yang tak puas dengan proses restrukturisasi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera terus bermunculan. Pemerintah turut dibidik.

Mengutip Kontan.co,id, Rabu (14/2/2018), sejumlah pihak yang menamakan diri Tim Advokasi Penyelamatan Bumiputera bahkan mengklaim telah mengirimkan somasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga : Restrukturisasi AJB Bumiputera Tak Jelas, Presiden Jokowi Disomasi

3. Banyak Sopir Taksi "Online" Kena "Suspend" Aplikasi, Menhub Coba Pahami

Ratusan pengemudi taksi online kembali berunjuk rasa di Taman Pandang depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/2/2018) siang.

Tujuan unjuk rasa tersebut adalah memprotes Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 (PM 108) Tahun 2017 tentang Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Tidak Dalam Trayek.

Namun, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan sudah mengetahui akar masalah dari unjuk rasa tersebut.

Baca juga : Banyak Sopir Taksi Online Kena Suspend Aplikasi, Menhub Coba Pahami

4. Tahun 2017, Uber Rugi Rp 61,2 Triliun

Perusahaan teknologi penyedia layanan transportasi Uber Technologies membukukan kerugian sebesar 4,5 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 61,2 triliun per kuartal IV 2017.

Angka tersebut lebih besar 61 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga : Tahun 2017, Uber Rugi Rp 61,2 Triliun

5. Mandiri Akui Sistem Pembayaran Tol dengan "E-Money" Perlu Penyempurnaan

Pihak Bank Mandiri mengakui masih ada kekurangan dari sistem pembayaran tarif jalan tol di tiap gerbang tol otomatis (GTO).

Hal ini diungkapkan untuk menanggapi pengalaman pengguna akun Facebook bernama Rama Soegianto yang saldo e-money miliknya terpotong dua kali saat membayar di GTO Cililitan, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Baca juga : Mandiri Akui Sistem Pembayaran Tol dengan E-Money Perlu Penyempurnaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com