Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Nielsen: Media Digital dan Media Konvensional Saling Melengkapi

Kompas.com - 15/02/2018, 09:35 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com – Studi Nielsen menyebutkan bahwa konsumsi media digital dan media konvensional kini saling melengkapi dalam kehidupan sehari-hari.

Hanya saja, porsinya berbeda-beda pada tiap generasi. Misalkan Generasi Z (10–19 tahun), sebanyak 97 persen Generasi Z masih menonton televisi, 50 persen mengakses internet, 33 persen mendengarkan radio, 7 persen menonton televisi berbayar dan 4 persen membaca media cetak.

Pada Generasi Milenial (20 – 34 tahun), 96 persen dari mereka menonton televisi dan 58 persen mengakses internet.

Kebalikannya adalah Generasi X (35-49 tahun) yang menonton televisi (97 persen), mendengarkan radio (37 persen) dan mengakses internet (33 persen).

Baca juga : Nielsen: Belanja Iklan Meikarta Capai Rp 1,5 Triliun sepanjang 2017

Sementara, 95 persen dari Generasi Baby Boomers (50 – 64 tahun) menonton televisi, 32 persen mendengarkan radio dan 9 persen mengakses internet.

Menurut Nielsen, semua konsumen di tiap generasi sama-sama mengakses internet. Sehingga, kebiasaan multi-screen dengan media digital menjadi suatu hal yang lumrah.

Pemirsa televisi yang juga mengakses internet mencapai 42 persen, atau pembaca media cetak yang juga mengakses internet mencapai 71 persen.

Durasi menghabiskan waktu di media digital pun meningkat dalam tiga tahun terakhir, dari 1 jam 52 menit (2014) menjadi 3 jam 8 menit (2017).

Sementara itu, durasi mengkonsumsi media konvensional lainnya tidak mengalami banyak perubahan.

Baca juga : Nielsen: Konsumen Indonesia Khawatir pada Faktor Toleransi Antar-agama

Meningkatnya perkembangan media digital ini mendorong para pelaku industri untuk menggencarkan strategi bahkan promosinya ke media digital.

Jika media digital dan media konvensional digabung, dapatkah menambah jangkauan target konsumen?

Studi Nielsen Consumer Media View dan Digital Ad Ratings (DAR) pada media Kompas mampu menguraikan bahwa pembaca dari Kompas versi digital (Kompas.com) berusia lebih muda dari pembaca Kompas versi surat kabar.

Dua studi berbeda yang dilakukan Nielsen yaitu DAR dan Consumer Media View (CMV) sama-sama menunjukkan bahwa jumlah pembaca Kompas.com terbesar adalah dari Generasi Millenial (21-34 tahun) dan Generasi X (35-49 tahun).

"Hal ini secara konsisten terjadi pada tiga topik konten yang kami uji, yakni berita, ekonomi dan hiburan," kata Hellen Katherina, Executive Director, Head of Media Business, Nielsen Indonesia, melalui rilis.

Baca juga : Nielsen: Konsumen Indonesia Kurangi Belanja Online di Kuartal IV 2016

Ketiga topik tersebut memiliki pembaca berusia muda dari Kompas digital (Kompas.com) dibandingkan Kompas surat kabar yang didominasi pembaca berusia 35 tahun keatas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com