Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Go-Pay, Ovo, T-Cash dan Sebagainya, Mungkinkah Disatukan?

Kompas.com - 15/02/2018, 13:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini banyak bentuk dompet elektronik (e-wallet) yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Meskipun demikian, penggunaan dompet elektronik tersebut kerap kali terbatas hanya untuk layanan yang disediakan oleh perusahaan penyedia.

Dompet elektronik merupakan bagian dari uang elektronik seperti Go-Pay dari Go-Jek. Kemudian ada Ovo milik Grup Lippo. Ada juga T-Cash milik Telkomsel. Rupiah yang ada disini tersimpan dalam bentuk aplikasi.

Berbeda halnya dengan uang elektronik yang tersimpan dalam kartu atau e-money. Walau sama-sama uang elektronik, namun tersimpan dalam kartu. 

Akibat terlalu banyak uang elektronik baik dalam e-money atau dalam e-wallet beredar, seringkali konsumen memiliki beberapa dompet elektronik untuk segala kegunaan.

Baca juga : Uang Elektronik Vs Dompet Elektronik, Mana yang Lebih Menarik Digunakan?

 

Ada dompet elektronik yang disediakan untuk pembayaran moda transportasi daring, belanja daring, hingga dompet elektronik yang disediakan oleh jaringan peritel.

Tentu saja dompet elektronik memiliki banyak manfaat. Selain pembayaran lebih efisien dan tak perlu dilakukan secara tunai, konsumen juga berkesempatan menikmati rupa-rupa promosi.

Akan tetapi, ketika dompet elektronik yang dimiliki kian banyak, akan cukup sulit untuk mengelolanya karena memiliki sistem yang berbeda-beda.

Baca juga : BI Cegah Dompet Elektronik Jadi Wadah Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme

 

Mungkinkah semua dompet elektronik yang ada disatukan sehingga lebih efisien dan ringkas?

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko menuturkan, pihaknya masih mempelajari kemungkinan tersebut. Onny menjelaskan, bank sentral masih mempelajari interface terkait dompet elektronik.

"Kami masih pelajari interface yang sesuai untuk bisa connect each other (saling terhubung satu sama lain)," kata Onny kepada Kompas.com, Rabu (14/2/2018).

Meskipun demikian, imbuh Onny, yang penting adalah terjadi interoperabilitas antara satu pelaku dengan pelaku lainnya. Interoperabilitas adalah satu metode pembayaran saling dapat dioperasikan pada yang lainnya.

Bank sentral, tutur Onny, sudah mengatur agar metode pembayaran bersifat tidak eksklusif. Target BI dalam Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang diluncurkan pada akhir tahun lalu adalah mewujudkan interkonektivitas dan interoperabilitas sistem pembayaran, bukan menyatukan.

Baca juga : Kenapa Harus Ada GPN? Ini Penjelasan BCA

"Jadi harus ada semacam standard atau interface. Ini yang perlu disusun, kami menuju ke arah itu," terang Onny.

Kompas TV Perusahaan e-commerce yang fitur uang elektroniknya dibekukan adalah Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Paytren.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com