Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Tambang Asing Diminta Penuhi Kewajiban Sosialnya di Pulau Wetar

Kompas.com - 19/02/2018, 20:17 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Perusahaan tambang asal Australia, Finders Resources Limited, diminta untuk memenuhi kewajiban sosialnya kepada masyarakat Pulau Wetar di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Di wilayah ini, perusahaan asing ini melakukan penambangan tembaga (copper). 

Komitmen sosial tersebut berupa pengembangan komunitas di wilayah operasi pertambangan Pulau Wetar, seperti kesepakatan atas lahan kompensasi, pembangunan gereja dan komitmen lainnya.

Hal itu disampaikan oleh tokoh pertambangan Maluku Gerry Mbatemooy melalui keterangannya, seperti dikutip dari Kontan.co.id.

"Ada komitmen yang terkait dengan tanggungjawab sosial ke masyarakat tak dipenuhi oleh Finder di wilayah operasinya, kami minta ini dipenuhi," katanya, Senin (19/2/2018).

Menurut Gerry, masyarakat sekitar pertambangan Finders telah mengambil tindakan atas komitmen yang belum ditepati.

Baca juga : 13 Perusahaan Tambang Teken Amandemen PKP2B

Salah satu tindakan yakni perusahaan tersebut tidak bisa masuk ke wilayah proyek Meron untuk akses lahan di daerah Kali Kuning.

Padahal, proyek Meron merupakan prospek utama untuk eksplorasi dan pengembangan perusahaan.

"Kondisi ini tentu mengkhawatirkan mengingat sumber daya sekarang yang dimiliki Finders semakin menurun," ujar Gerry.

Selain belum mewujudkan komitmen, Finders juga tidak bisa melakukan rekonsiliasi jumlah bahan peledak yang dimilikinya. Akibatnya, pihak Polda Maluku sempat menghentikan aktivitas pertambangan selama sebulan.

Sebagai informasi, Finders Resources Limited menguasai proyek Wetar Copper sebesar 78 persen melalui anak usaha PT Batutua Tembaga Raya (BTR).

BTR memiliki 70 persen saham di PT Batutua Kharisma Permai (BKP) sebagai pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP). (Pratama Guitarra)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Masyarakat Pulau Wetar tagih komitmen perusahaan tambang Australia" pada Senin (19/2/2018)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com