Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rini Ungkap Alasan Direktorat Gas di Pertamina Ditiadakan

Kompas.com - 21/02/2018, 22:23 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebut reorganisasi jajaran direksi PT Pertamina (Persero) yang meniadakan Direktorat Gas dilakukan dalam rangka menyiapkan untuk holding BUMN minyak bumi dan gas (migas).

Reorganisasi Pertamina diumumkan pada Selasa (13/2/2018) lalu. Selain meniadakan Direktorat Gas, juga dibentuk Direktorat Pemasaran Ritel, Direktorat Pemasaran Korporat, serta Direktorat Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur.

"Pada dasarnya, memang struktur organisasi ini dihubungkan dengan program holding migas. Pertamina itu aktivitasnya sudah menyeluruh, sudah punya minyak dan gas," kata Rini saat ditemui di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2018).

Rini menjelaskan, di dalam tubuh Pertamina sendiri ada yang namanya Pertamina Gas atau Pertagas. Sementara secara prinsip, Pertagas dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) memiliki kegiatan dan bidang usaha yang sama persis.

Baca juga: Sering Terjadi Kelangkaan BBM dan Epiji jadi Penyebab Reorganisasi Pertamina

Sehingga, Direktorat Gas di Pertamina dihilangkan untuk kemudian mempersiapkan PGN masuk di bawah Pertamina, dan akan dikelola bersama-sama dengan Pertagas. Adapun mekanisme pembagian tugas dan kerja antara Pertagas dan PGN belum dijelaskan secara detail oleh Rini.

"Jadi, Pertamina memiliki PGN dulu, lalu bisnisnya dijalankan bersama-sama," tutur Rini.

Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Perusahaan Gas Negara Tbk pada 25 Januari 2018 lalu, disepakati rencana perubahan anggaran dasar perusahaan dalam rangka persiapan menuju holding migas. Persetujuan itu belum termasuk dengan pengalihan saham seri B milik pemerintah di PGN, karena baru bisa dilakukan setelah Presiden Joko Widodo teken Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) holding BUMN migas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com