Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Tak Akan Barter Sukhoi dengan Komoditas Mentah

Kompas.com - 22/02/2018, 08:45 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Rusia dipastikan telah sepakat untuk imbal dagang atau barter pesawat tempur Sukhoi SU-35 dengan komoditas Tanah Air.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk imbal dagang menggunakan komoditas derivatif atau hasil pengolahan yang memiliki nilai tambah. Namun tidak akan memakai komoditas mentah yang harganya murah.

"Misalnya (pakai) karet, saya tidak mau jual karet mentah. Lalu kalau crude palm oil (CPO) juga boleh, tapi derivatifnya," ujarnya usai Seminar Quo Vadis Digital Ekonomi Indonesia, Rabu (21/2/2018).

"Saya juga menawarkan furniture dan kopi yang sudah diproses, bukan mentah," imbuhnya.

Baca juga : Deal, Pemerintah Barter Komoditas dengan Pesawat Tempur Sukhoi

Menurut Enggar, sapaan akrab Enggartiasto, tawaran imbal dagang menggunakan komoditas mentah cukup adil.

Pasalnya Indonesia bukan membeli onderdil pesawat dari Rusia, melainkan barang jadi yang sudah memilki nilai tambah.

"Saya sampaikan ke Rusia ini kan beli pesawat terbang, jadi saya akan negosiasi soal (memakai komoditas) yang sudah diberi nilai tambah," terangnya.

Saat ini pemerintah dalam tahap menyiapkan kontrak imbal dagang tersebut. Rencananya Indonesia akan memberikan daftar mengenai komoditas yang dimiliki, sedangkan Rusia memilih komoditas apa saja yang dibutuhkan.

Baca juga : Bagaimana Kelanjutan Barter Komoditas dengan Sukhoi Rusia?

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan bahwa RI telah sepakat dengan Rusia terkait imbal beli atau barter pesawat tempur Sukhoi dengan komoditas Indonesia.

"Sudah (sepakat dan sudah ditandatangani)," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/2/2018) lalu.

Harga pembelian 11 Sukhoi SU-35 dari Rusia mencapai 1,14 milar dollar AS atau Rp 15,3 triliun dengan kurs 1 dollar AS sama dengan Rp 13.500.

Kompas TV Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Yuyu Sutisna, memastikan pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 tetap berjalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com