Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UOB: Ada 3 Hal Pendongkrak Ekonomi Nasional pada 2018

Kompas.com - 22/02/2018, 13:09 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Head of Economic & Research PT United Overseas Bank (UOB) Enrico Tanuwidjaja, mengungkapkan, ada tiga faktor utama yang akan menjadi pendongkrak laju perekonomian nasional.

Enrico memaparkan, faktor pertama yang dapat mendorong laju perekonomian nasional adalah gelaran pesta demokrasi atau Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 171 daerah.

"Kedua, ada Asian Games, dan ketiga November ada International Monetary Fund (IMF) meeting di Bali," ujar Enrico saat media gathering UOB di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Menurutnya, acara IMF meeting di Bali mendatang akan memberikan dampak positif pada ekonomi berupa peningkatan sektor konsumsi hingga pariwisata.

Baca juga : Pilkada Serentak, Konsultan Politik Untung Besar?

"Ini bukan main- main, mengundang 192 negara, sektor konsumsi, tourism, hotel dan lain-lain akan mendongkrak pertumbuhan (ekonomi) Indonesia," paparnya.

Dengan berbagai faktor positif tersebut, pihaknya memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional pada level lima sampai 5,3 persen.

"Prediksi pertumbuhan 5 sampai 5,3 persen. Dan inflasi kami prediksi akan bertengger di 4,2 persen. Rupiah akan stabil di Rp 13.500 per dollar AS di akhir 2018," jelasnya

Baca juga : IMF Puji Ekonomi Indonesia Berkinerja Baik

Pertumbuhan Ekonomi

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 berkisar antara 5,1 sampai 5,5 persen. Adapun faktor pendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini adalan permintaan domestik.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menerangkan, dari aspek fiskal, hal yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi adalah dari konsumsi pemerintah dan investasi bangunan yang sangat terkait dengan infrastruktur dan membantu peningkatan perbaikan konsumsi.

"Di APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) banyak budget untuk rakyat kecil, bansos untuk memperbaiki income (pendapatan) kelompok masyarakat, harapannya tersalur ke konsumsi," ungkap Dody.

Baca juga : Sri Mulyani Ajak Swasta Dorong Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Kompas TV Kembali dari lawatannya ke sejumlah negara di Asia, Presiden Joko Widodo membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan tahun 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com