Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Masyarakat Harus Berenang, Kalau Tidak Nanti Sakit

Kompas.com - 25/02/2018, 12:49 WIB
Achmad Fauzi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak masyarakat agar menyukai olahraga renang. Karena, menurut dia renang merupakan salah satu olahraga yang bisa menyehatkan badan. 

Apalagi, lanjut Susi, berenang di laut sangat cocok untuk kulit manusia. Karena laut mengandung air asin yang baik untuk kulit manusia.

"Masyarakat harus berenang. Kalau tidak berenang nanti bisa sakit. Kalau air asin juga bisa menyembuhkan kulit juga," kata dia di Festival Danau Sunter, Jakarta, Minggu (25/2/2018). 

Pemilik maskapai Susi Air ini mengatakan, saat ini banyak sarana kolam yang bisa digunakan masyarakat untuk berenang. 

Baca juga : Menteri Susi Akan Hiasi Danau Sunter dengan Ikan dan Angsa Putih

Salah satu contohnya, Danau Sunter yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan olahraga renang. Dia pun memastikan bahwa Danau Sunter laik untuk digunakan warga sekitar melakukan olahraga renang. 

"Airnya bagus, cuma bau tanah saja. Bau yang jelek selain tanah enggak ada. Jadi aman untuk berenang," jelas dia. 

Untuk lebih memfasilitasi masyarakat berenang di Danau Sunter, Menteri Susi meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan pelampung gratis yang bisa digunakan masyarakat. 

"Tetapi ini (pelampung) gratis ya. Kalau enggak gratis bilang, biar nanti ditenggelamkan. Saya juga minta masyarakat jaga danau ini dari sampah plastik. Kalau ada yang buah sampah lapor biar ditenggelamkan juga," pungkas dia. 

Baca juga : Menteri Susi Tantang Kepala Daerah Lain Lomba Paddle Board

Penataan Danau Sunter bermula dari tantangan Susi untuk membuat sungai dan danau di Jakarta dibuat seperti sungai dan danau di Geneva, Swiss. Sandi menantang balik Susi untuk bertanding di Danau Sunter yang telah dibersihkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com