Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Tak Lagi Bernilai, Uang Kertas Venezuela Dijadikan Kerajinan Tangan

Kompas.com - 27/02/2018, 11:09 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Venezuela merupakan negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia, namun terpukul akibat anjloknya harga. Krisis ekonomi pun tak terhindari, membuat inflasi melonjak hingga ribuan persen.

Akibatnya, nilai mata uang bolivar pun semakin tipis hingga hampir tak bernilai sama sekali. Kondisi tersebut membuat warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, lantaran harga melambung tinggi namun tak terbeli dengan uang yang dimiliki.

Dengan kondisi ini, sebuah keluarga imigran Venezuela di Kolombia "mendaur ulang" uang kertas bolivar yang mereka miliki menjadi layaknya kertas origami. Mereka menciptakan beragam kerajinan tangan dari uang kertas tersebut, mulai dari dompet, ikat pinggang, hingga tas tangan.

Mengutip Fox News, Selasa (27/2/201), setiap produk yang dibuat oleh Richard Segovia (24) dan keluarganya dibanderol antara 10 hingga 15 dollar AS atau setara sekitar Rp 135.000 hingga Rp 202.500. Harga tersebut jauh lebih tinggi ketimbang nilai bolivar bahkan di pasar gelap sekalipun.

Baca juga: Venezuela, Negara yang Ekonominya Paling Menyedihkan di Dunia

Segovia datang ke kota Cucuta di dekat perbatasan Kolombia-Venezuela dua bulan lalu bersama istri dan sepupunya. Di Venezuela, ia bekerja di sebuah gudang dengan gaji hanya mencapai 2,50 dollar AS per bulan atau setara sekitar Rp 27.000.

Ide menciptakan beragam kreasi kerajinan tangan berbahan dasar uang kertas bolivar datang ketika ia dan sepupunya berada di ibukota Caracas. Mereka memperhatikan setumpukan uang kertas bolivar yang mereka miliki.

"Kami memiliki banyak uang tapi tak ada yang bisa dibeli, karena di Venezuela uang Anda sama sekali tidak bernilai," ujar Segovia.

Setelah itu, ia mulai melipat uang-uang kertas bolivar yang penuh warna dan membuatnya menjadi kerajinan tangan kecil. Ia juga membuat tas tangan dan dompet yang ukurannya lebih besar.

Setiap produk terbuat dari 800 hingga 1.000 lembar uang kertas berdenominasi 500 dan 1.000 bolivar. Kalau digabungkan, semua uang itu hanya bernilai kurang dari 50 sen dollar AS.

Segovia bisa menjual 20 produk apabila hari itu sedang mujur. Ia pun baru saja menerima pesanan dalam jumlah besar dari seorang wanita di ibukota Bogota yang memiliki sebuah butik.

Dengan penghasilan yang dia peroleh, Segovia bisa mengirim setidaknya 15 dollar AS kapanpun ia mau kepada keluarganya di Caracas.  "Bukan jumlah uang yang besar, tetapi cukup untuk sarapan pagi," tutur Segovia.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber FOXNews
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bank OCBC NISP Minta Perlindungan Hukum Soal Penegakan Hukum Kasus Kredit Macet

Bank OCBC NISP Minta Perlindungan Hukum Soal Penegakan Hukum Kasus Kredit Macet

Whats New
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka, Ini Daftar 7 Instansi dan Formasinya

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka, Ini Daftar 7 Instansi dan Formasinya

Work Smart
Pesan Sri Mulyani ke Petugas Bea Cukai: Perbaiki Layanan, Jangan Semua Barang Orang Diacak-acak

Pesan Sri Mulyani ke Petugas Bea Cukai: Perbaiki Layanan, Jangan Semua Barang Orang Diacak-acak

Whats New
Menteri ESDM Akui Ada Dugaan Korupsi Tunjangan Kinerja di Ditjen Minerba

Menteri ESDM Akui Ada Dugaan Korupsi Tunjangan Kinerja di Ditjen Minerba

Whats New
Berlangsung dari Siang, KPK Masih Geledah Gedung Ditjen Minerba Kementerian ESDM

Berlangsung dari Siang, KPK Masih Geledah Gedung Ditjen Minerba Kementerian ESDM

Whats New
Akui Naik Alphard di Apron Bandara, Sri Mulyani: Itu Protokol Selama Ini

Akui Naik Alphard di Apron Bandara, Sri Mulyani: Itu Protokol Selama Ini

Whats New
Kapal Pengangkut Pertalite yang Terbakar Berhasil Ditarik ke Pelabuhan Lombok

Kapal Pengangkut Pertalite yang Terbakar Berhasil Ditarik ke Pelabuhan Lombok

Whats New
Sudah Bayar Pajak, Kenapa Harus Lapor SPT Tahunan?

Sudah Bayar Pajak, Kenapa Harus Lapor SPT Tahunan?

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT SIER untuk Lulusan D3-S2, Simak Kualifikasinya

Lowongan Kerja BUMN PT SIER untuk Lulusan D3-S2, Simak Kualifikasinya

Work Smart
BUMN PT Sier Buka 14 Lowongan Kerja hingga 14 April 2023

BUMN PT Sier Buka 14 Lowongan Kerja hingga 14 April 2023

Work Smart
Daftar Panitia Seleksi Pimpinan OJK, Ada Nama Wishnutama

Daftar Panitia Seleksi Pimpinan OJK, Ada Nama Wishnutama

Whats New
Berbalik Untung, Weha Transportasi Cetak Laba Bersih Rp 19,9 Miliar Tahun 2022

Berbalik Untung, Weha Transportasi Cetak Laba Bersih Rp 19,9 Miliar Tahun 2022

Whats New
Mentan Klaim Produksi Beras Aman di Awal 2023

Mentan Klaim Produksi Beras Aman di Awal 2023

Whats New
PLN Ajak Investor Kembangkan WKP dengan Kapasitas 260 MW di 9 Wilayah

PLN Ajak Investor Kembangkan WKP dengan Kapasitas 260 MW di 9 Wilayah

Whats New
BI Banten Siapkan Uang Tunai Rp 3,6 Triliun untuk Kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2023

BI Banten Siapkan Uang Tunai Rp 3,6 Triliun untuk Kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+