Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Warga "Menyerbu" Gerai Operator yang Ingin Registrasi Ulang

Kompas.com - 28/02/2018, 19:09 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerai layanan sejumlah operator pada hari Rabu (28/2/2018) terlihat dipadati oleh para pengguna yang ingin mendaftarkan nomor seluler mereka menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta nomor Kartu Keluarga (KK).

Pantauan Kompas.com, salah satunya di Grapari Telkomsel yang terletak di bilangan Gambir, Jakarta Pusat. Sejak pagi tadi, terlihat banyaknya antrean orang untuk melakukan registrasi menggunakan data kependudukan.

Manager Corporate Communication Telkomsel, Singue Kilatmaka mengatakan, keramaian memang sudah terjadi sejak sepekan lalu. Bahkan perusahaan sampai menyediakan tempat khusus untuk registrasi agar keramaian itu tidak mengganggu pelayanan keperluan lainnya.

"Di Jakarta saja ada 60 Grapari. Dan 70 persen pengunjung Grapari di Jakarta itu untuk meminta bantuan registrasi prabayar. Sekitar tiga hari belakangan ini makin ramai, penuh orang," jelasnya saat ditemui Kompas.com di Grapari Telkomsel Gambir, Rabu (28/2/2018).

Baca juga: Ini Urutan Pemblokiran Kartu Prabayar jika Belum Registrasi

Suasana registrasi prabayar di Grapari Telkomsel Gambir, Rabu (28/2/2018)KOMPAS.com/Yoga Hastyadi Widiartanto Suasana registrasi prabayar di Grapari Telkomsel Gambir, Rabu (28/2/2018)
Singue menyebutkan, para pengguna yang datang langsung ke gerai memang ingin melakukan registrasi langsung, secara tatap muka. Selain itu ada juga yang datang karena mereka gagal registrasi melalui SMS atau web, dan ada juga sebagian kecil yang datang karena mendaftarkan nomer ketiga dan seterusnya.

"Yang gagal mendaftar biasanya karena kesalahan format. Kalau yang gagal karna masalah validasi data, kita sarankan selesaikan dulu di Dukcapil lalu kembali. Semuanya 100 persen solved di sini, bisa daftar," ucap Singue.

Operator lainnya, yakni XL Axiata juga mengalami hal serupa. Jumlah pelanggan yang datang ke gerai fisik untuk melakukan registrasi prabayar membludak di hari-hari terakhir.

Perusahaan tidak mengungkap dengan persis berapa jumlah pendaftar yang datang langsung ke gerai. Namun keramaian itu berlangsung di berbagai XL Center dan XPlor di seluruh Indonesia.

Baca juga: Tidak Registrasi Kartu SIM Setelah 28 Februari, Apa yang Akan Terjadi?

"Kita sebetulnya mendorong registrasi mandiri, tapi ini banyak juga yang datang offline karena sekalian mencari layanan lain," terang Head Corporate Communication XL Axiata, Henry Wijayanto saat ditemui di kesempatan berbeda.

Dia menambahkan, rata-rata orang yang datang untuk mendaftarkan kartu SIM di gerai XL Center dan XPlor adalah yang gagal mendaftar mandiri karena masalah validasi data atau kesalahan input. Adapun masalah tersebut bisa diselesaikan setelah pengguna memperbaiki data kependudukan mereka di Dukcapil.

Masyarakat Menyambut

Pendaftaran ulang nomor telepon menggunakan NIK dan nomor KK memang terasa agak merepotkan. Apalagi bila gagal mendaftar mandiri dan harus datang langsung ke gerai.

Namun sebagian orang tetap menilai pendaftaran tersebut positif, yakni sebagai upaya pemerintah melindungi keamanan masyarakat.

"Sebenernya sudah ada cara mudahnya, lewat SMS dan web. Tidak merepotkan kok, malah ini untuk keamanan juga. Kalau saya datang langsung karena sudah daftar tapi gagal terus, jadi ya mau tidak mau," ujar Isyam yang merupakan pengguna nomor prabayar keluaran Telkomsel.

Pengguna lain bernama Ardan juga mengatakan hal serupa. Bedanya, dia berhasil mendaftarkan diri melalui SMS sehingga tidak perlu lagi mengantri di gerai milik operator.

"Gampang kok, cuma KTP dan KK. Saya daftar nomor Indosat pakai SMS, kalau Telkomsel nanti baru akan daftar," ujar Ardan.

"Registrasi penting sih, biar terdata dengan jelas saja pengguna handphone berapa banyak dan jelas identitasnya," katanya.

Kompas TV Rabu, 28 Februari 2018 merupakan hari terakhir registrasi kartu sim pra bayar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com