Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2018, 08:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah melemah pada Rabu (28/2/2018) bahkan hingga menembus Rp 13.700 per dollar AS. Pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah berada pada level Rp 13.751 per dollar AS dibandingkan posisi pada pembukaan perdagangan yang mencapai Rp 13.722 per dollar AS.

Sepanjang Rabu, rupiah bergerak pada kisaran Rp 13.699 hingga Rp 13.773 per dollar AS. Pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya, rupiah bertengger pada posisi Rp 13.679 per dollar AS.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menyebut, pelemahan nilai tukar rupiah merupakan dampak testimoni Gubernur bank sentral AS Federal Reserve Jerome Powell yang disampaikan di hadapan Kongres. Powell menyampaikan, perekonomian AS dalam kondisi yang baik sejak akhir tahun 2017.

Baca juga : Rupiah Tembus Rp 13.700 per Dollar AS, Ini Penjelasan BI

Powell juga menuturkan bahwa The Fed akan tetap secara bertahap menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) sepanjang tahun ini. Pernyataan Powell tersebut direspon positif oleh pasar.

"(Pelemahan rupiah) memang ada imbas dari testimoni The Fed yang mengakibatkan dollar AS naik," jelas Reza ketika dihubungi Kompas.com.

Reza mengungkapkan, diharapkan pelemahan nilai tukar rupiah hanya berlangsung secara temporer.

Sebab, pelemahan hanya disebabkan sentimen eksternal dari AS, sementara fundamental ekonomi dalam negeri masih cukup stabil.

Baca juga : Pengamat: Pelemahan Rupiah Hanya Sementara

Meskipun demikian, ada potensi nilai tukar rupiah akan terus melemah. Sebab, sentimen dari AS tidak berhenti sampai testimoni Powell saja.

Dalam hitungan hari, pemerintah AS akan merilis sejumlah data ekonomi yang pastinya akan direspon segera oleh pasar. Sementara itu, sentimen positif dari dalam negeri cenderung minim.

"Mulai dari sentimen The Fed, potensi inflasi yang meningkat dengan adanya kenaikan harga BBM nonsubsidi kemarin, dan masih minimnya sentimen dari dalam negeri membuat rupiah dapat kembali melemah," ungkap Reza.

Kompas TV Presiden AS Donald Trump selangkah lagi meloloskan kebijakan pemangkasan pajak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Whats New
TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

Whats New
Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Whats New
Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Whats New
Budaya Kerja Positif Kunci Sukses Perusahaan

Budaya Kerja Positif Kunci Sukses Perusahaan

Whats New
Digitalisasi Berkembang Pesat, Ini Kiat untuk Menguatkan Keamanan Cloud

Digitalisasi Berkembang Pesat, Ini Kiat untuk Menguatkan Keamanan Cloud

Whats New
Tips Memilih Produk Asuransi dari OJK, Ini yang Harus Diperhatikan

Tips Memilih Produk Asuransi dari OJK, Ini yang Harus Diperhatikan

Earn Smart
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com