Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar IMF Ketika Sering Dikaitkan dengan Utang oleh Warga Indonesia

Kompas.com - 02/03/2018, 09:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde tengah berada di Indonesia untuk menghadiri beragam agenda. Ia pun telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada awal pekan ini dan diajak "blusukan" ke RS Pusat Pertamina dan Pasar Tanah Abang.

Salah satu agenda penting kedatangan Lagarde adalah memantau progres kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018. Pertemuan ini akan digelar di Bali pada Oktober 2018 mendatang.

Namun demikian, banyak masyarakat yang bertanya-tanya tentang maksud kedatangan Lagarde. Bahkan, di dunia maya, sejumlah warganet menyatakan kedatangan Lagarde untuk memberikan pinjaman kepada Indonesia.

Baca juga : Diwawancara Rosi, Bos IMF Christine Lagarde Ungkap Alasannya Datang ke Indonesia

Persepsi tentang utang pun begitu melekat pada masyarakat Indonesia tentang IMF. Memang, IMF pernah memberikan bantuan pinjaman kepada Indonesia ketika krisis keuangan melanda pada tahun 1997-1998.

Lalu, bagaimana pendapat Lagarde mengenai stigma masyarakat Indonesia tersebut?

Dalam program Rosi yang ditayangkan Kompas TV dengan pembawa acara Rosiana Silalahi, Kamis (1/3/2018) malam, Lagarde memberikan pandangannya.

Menurut dia, IMF kini sudah berubah, begitu pula dengan Indonesia. Lagarde menyatakan, institusi yang dipimpinnya sudah sangat berubah dibandingkan 20 tahun lalu saat krisis.

"Indonesia juga telah berubah, ekonominya lebih solid dan kuat," ujar perempuan yang awalnya berkarier sebagai pengacara tersebut.

Baca juga : Sri Mulyani: Kedatangan Bos IMF Bukan untuk Tawarkan Utang ke Indonesia 

Lagarde menyatakan, seiring berjalannya waktu, IMF pun menjadi lembaga internasional yang lebih kuat. Saat ini pun, fokus kerja IMF menjadi lebih luas, yang secara tradisional bukanlah tugas IMF.

Menurut Lagarde, saat ini IMF fokus pada sejumlah isu global, antara lain terkait kesetaraan gender, mengurangi ketimpangan, dan pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, IMF juga fokus pada pemberdayaan perempuan, lingkungan, dan pemberantasan korupsi.

Saat Krisis

Pada kesempatan wawancara terpisah, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menuturkan, pada tahun 1997-1998, IMF masuk ke Indonesia ketika Indonesia dalam posisi yang sulit. Krisis ekonomi menghantam Indonesia begitu keras, hingga berdampak pada krisis sosial pula.

Kala itu, yakni tahun 1998, inflasi mencapai 77 persen. Sementara itu, cadangan devisa hanya mencapai 13 miliar dollar AS.

Baca juga : Bos IMF: Dunia Bisa Belajar Gotong Royong dari Indonesia dan ASEAN

"Sekarang Indonesia sama sekali sudah berubah. Dalam tiga tahun terakhir inflasi rendah dan stabil, cadangan devisa ada 130 miliar dollar AS," jelas Agus.

Kompas TV Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Christine Lagarde memandang perlunya pengaturan agar revolusi digital bisa menguntungkan semua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com