KOMPAS.com - Perusahaan teknologi raksasa Microsoft mengatakan akan membeli listrik dari energi surya di Singapura, yakni dari Sunseap Group, pada Kamis (1/3/2018).
Pembelian Microsoft ini nantinya akan jadi pembelian pertama sebuah perusahaan teknologi untuk energi terbarukan di Asia.
Microsoft akan membeli 100 persen listrik yang dihasilkan Sunseap, dari pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 60 megawatt (MW), selama 20 tahun. Tujuannya, energi listrik tersebut akan digunakan untuk pengoperasian pusat data (data center) Microsoft di Singapura.
Saat ini Sunseap terlibat dalam proyek pemasangan panel surya untuk atap perumahan di Singapura.
Baca juga : Pengamat: Pemanfaatan Listrik Energi Surya Harus Didukung Semua Pihak
"Deal ini merupakan yang pertama untuk energi terbarukan di Asia, dan ketiga untuk energi bersih. Sebelumnya ada dari pembangkit listrik tenaga angin di Irlandia dan Belanda pada 2017," kata GM strategi infrastruktur komputasi awan Microsoft Christian Belady, seperti dikutip dari Channel NewsAsia.
Microsoft mengatakan pihaknya masih fokus untuk mencapai tujuan utama, yakni 50 persen dari pusat datanya di seluruh dunia akan menggunakan listrik dari energi terbarukan pada tahun ini.
"Setelah beroperasi, proyek energi surya ini akan mendorong total penggunaan energi terbarukan di Microsoft menjadi 860 MW," ujar Belady.
Saat ini proyek pembangkit listrik energi surya yang dibeli Microsoft masih dalam tahap konstruksi dan akan dioperasikan akhir tahun ini.
Baca juga : Lebih Murah, India Fokus Bangun Energi Surya