Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Ekonomi Global Dinamis, Ini yang Harus Dilakukan Investor Lokal

Kompas.com - 05/03/2018, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bahana TCW Investment Management menyatakan, pelaku pasar finansial global saat ini tengah meninjau kembali asumsi harga acuan (repricing) sejumlah aset investasi. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko ketidakpastian.

Risiko repricing ini mulai terlihat dari pergerakan imbal hasil obligasi Indonesia. Berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Indonesia Composite Bond Index (ICBI) melemah 0,3 persen dalam sepekan terakhir.

Hal ini disebabkan dari kenaikan imbal hasil (yield) surat utang AS bertenor 10 tahun yang terjadi sejak awal Februari lalu. Mencermati dinamika kondisi ekonomi global yang mempengaruhi perekonomian Indonesia, Bahana merekomendasikan para investor untuk memilih strategi investasi yang terstruktur.

Hal ini bertujuan agar investor tetap memperoleh kestabilan imbal hasil atau return dalam berinvestasi, terhindar dari risiko repricing yang terjadi di pasar saham dan obligasi (fixed income), serta memberikan perlindungan modal (capital protective).

Baca juga : Ekonomi Global Membaik, Pertumbuhan 5,4 Persen pada 2018 Dinilai Bisa Tercapai 

Edward Lubis, President Direktur Bahana menyarankan investor selalu berpegang teguh pada “acuan untuk cuan”.

“Untuk mengurangi risiko repricing, investor bisa mengalihkan portofolio ke investasi atau reksa dana yang memberi yield tetap. Jika kondisi pasar sudah lebih stabil memperoleh kepastian dari rencana kenaikan suku bunga AS dari The Fed, maka investor bisa mengalihkan lagi portofolio ke pasar modal,” jelas Edward dalam keterangan resmi, Senin (5/3/2018).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Strategi Investasi dan Kepala Makroekonomi Bahana Budi Hikmat menuturkan, pihaknya melihat bahwa aksi repricing telah membuat kenaikan imbal hasil surat utang negara (SUN) Indonesia, namun kondisi ini sebenarnya bisa dimanfaatkan investor untuk mulai mengatur ulang portofolio mereka.

"Saat ini merupakan kesempatan bagi investor lokal untuk melirik yieldyang naik ini dan melakukan rebalancing asset," ungkap Budi.

Kompas TV Kenaikan suku bunga The Fed perlu direspons dengan tepat agar tak menimbulkan gejolak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com