Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI), Sekretaris Umum Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI) dan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
Ide sosial, ide bisnis atau proyek sebesar membuat pesawat R80 pun ditempel di sana. Platform itu membuat masyarakat bisa berpartisipasi memodali suatu ide. Mantranya, kolaborasi!
Koperasi (kredit) kini
Sayangnya, di tengah hirup-pikuk keberlimpahan itu, nyaris koperasi tak terdengar suaranya. Saat beberapa start up secara kreatif beri solusi di sektor pertanian dengan iGrow, iPangan dan aneka platform lainnya, Koperasi Unit Desa (KUD) atau Koperasi Petani (Koptan) masih gunakan cara yang sama. Ya, cara era 80-an.
Orang-orang tua mungkin akan beri khotbah pentingnya belanja di pasar. Namun, anak-anak muda kreatif itu membuat platform belanja pasar lewat ponselnya.
Banyak platform start up lokal di bidang itu yang secara efektif membuat pasar tetap terdengar kumandange, gemuruhnya. Boleh jadi ramalan Ronggowarsito soal itu perlu dikoreksi.
Di luar sana anak muda gemrudug (ramai) mencoba ini-itu. Lagi-lagi, koperasi absen. Seolah-olah hiruk-pikuk itu berada "di luar sana" dan bukannya "di dalam sini".
Di sebuah diskusi grup Whatsapp, saya melempar argumen, boleh jadi karena ekosistem koperasi cenderung tertutup sehingga abai respons perubahan besar itu.
Lantas apakah koperasi kredit (kopdit) yang secara arsitektural kokoh juga mengalami hal yang sama?
Boleh jadi ya, boleh jadi tidak. Sebagian koperasi kredit mulai kembangkan teknologi finansial untuk layani anggota. Yang dulunya offline dan manual sekarang mulai online dan otomatis.
Mengikuti tren perbankan yang go online, respons cepat itu patut diapresiasi. Pasalnya, masyarakat desa pun sekarang sudah akrab dengan ponsel pintar gegara harganya yang murah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.