Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemudahan Berusaha untuk UMKM Perlu Dibenahi

Kompas.com - 07/03/2018, 06:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Kemudahan berusaha atau berinvestasi bagi investor dan juga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia perlu terus dibenahi. Selama hal ini belum tuntas dibenahi, maka iklim usaha yang kondusif akan sulit tercapai.

Hal itu disampaikan Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Novani Karina Saputri melalui rilis pers ke Kompas.com, Selasa (6/3/2018).

Menurut Novani, pembenahan kemudahan berusaha untuk UMKM yang belum tuntas menyebabkan sekitar 70 persen UMKM di Indonesia belum terdaftar.

Hal ini menyulitkan mereka untuk mendapatkan akses pembiayaan. Padahal UMKM berkontribusi besar pada perekonomian nasional.

“Akses terhadap pembiayaan sangat penting UMKM karena biasanya UMKM tidak memiliki modal yang besar saat memulai usahanya. Akses kepada modal juga sangat penting karena dapat berkontribusi untuk meningkatkan produksi dan penjualan serta memperluas usaha UMKM tersebut,” ungkap Novani.

Baca juga : Gandeng BTN, Zurich Luncurkan Asuransi untuk Segmen UMKM

Novani menambahkan, bantuan untuk pembiayaan akan mendorong UMKM berkembang dan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Hal ini akan menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional.

“Penyederhanaan regulasi penting dilakukan untuk mendukung tumbuhnya perekonomian nasional. UMKM mampu menggerakkan perekonomian karena mereka biasanya menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan mereka juga menggunakan sumber daya lokal, seperti tenaga kerja lokal dan bahan baku lokal,” terangnya.

Selain pembiayaan, penguasaan terhadap teknologi juga menjadi tantangan bagi UMKM.

Perkembangan zaman yang kini condong ke arah digitalisasi harus direspon oleh UMKM dengan menerapkannya dalam usaha.

Hal ini, lanjut Novani, yang juga harus dipenuhi oleh pemerintah. Selain melalui pembiayaan, penguasaan terhadap teknologi juga dapat dilakukan melalui sosialisasi yang diadakan pemerintah ataupun pihak-pihak swasta.

Kompas TV Pengusaha optimistis peningkatan kapasitas dapat mempermudah penjualan bahkan menembus pasar ekspor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com