Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos Tentang Investasi Bitcoin

Kompas.com - 07/03/2018, 11:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Hingga kini nama bitcoin masih terus diperbincangkan masyarakat di dunia. Bahkan, investasi bitcoin menjadi investasi yang paling digemari saat ini.

Apa itu Bitcoin? Bagi Anda yang belum mengetahuinya, Bitcoin merupakan mata uang digital yang mengaplikasikan teknologi blockchain.

Mata uang virtual ini mulai muncul tahun 2009 yang dipelopori Satoshi Nakamoto. Sama halnya dengan dolar atau rupiah, mata uang ini hanya terdapat dalam dunia digital.

Bitcoin dapat digunakan untuk berbagai transaksi keuangan, seperti pembelian berbagai jasa, game, hingga hosting website. Namun, untuk saat ini, jumlah yang menerima layanan bitcoin masih sangat terbatas.

Baca juga : Tak Hanya untuk Bitcoin, Blockchain Juga Bisa Dimanfaatkan untuk Bisnis

Bagaimana Bitcoin Bekerja?

Pada dasarnya, bitcoin merupakan jurnal digital yang mencatat siapa saja yang memiliki bitcoin. Biasanya setiap bank memiliki jurnal seperti ini yang digunakan untuk mencatat berapa banyak jumlah uang yang dimiliki nasabah.

Namun, yang membedakan dengan bitcoin adalah bentuknya yang merupakan jurnal digital yang tidak tersimpan oleh instansi atau pihak-pihak mana pun.

Pada bitcoin, jurnal digital dapat diketahui para penggunanya. Saat jurnal digital yang dimiliki pengguna rusak, Anda memiliki cadangan lainnya yang didapatkan dari pengguna lain. Tidak ada pihak yang mengontrol, semuanya ikut berpartisipasi di dalamnya.

Karena bentuknya yang abstrak, sering kali membuat orang merasa enggan untuk menggunakan bitcoin. Bahkan, timbul pendapat-pendapat yang menyesatkan mengenai mata uang virtual ini.

Untuk menjernihkan kesalahpahaman ini, berikut ini adalah kebohongan-kebohongan tentang bitcoin yang seharusnya tidak dipercaya.

1. Pembelian Bitcoin Minimal 1 Koin

Saat ini nilai dari 1 koin bitcoin katakanlah Rp 120 juta. Kebohongan yang beredar di masyarakat jika ingin memilikinya yakni harus membeli 1 koin yang harganya Rp 120 juta. Info tersebut salah besar.

Tidak harus memiliki uang Rp120 juta untuk berinvestasi bitcoin. Bahkan, dengan Rp 3,3 juta saja, Anda pun sudah dapat memilikinya. Nantinya nilai bitcoin yang Anda miliki adalah modal yang Anda miliki dibagi dengan harga bitcoin saat pembelian

2. Rentan Diretas alias Di-Hack

Kebohongan lainnya yang beredar di masyarakat mengenai bitcoin adalah keamanannya. Padahal secara sistem, selama ini belum pernah ada kasus hacker yang menyerang bitcoin. Yang rawan untuk di-hack adalah sistem wallet-nya, hal itu pun dikarenakan pengguna yang kurang mengamankan wallet-nya sendiri.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com