Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kritik Mentan yang Sering Libatkan TNI dalam Urusan Petani

Kompas.com - 08/03/2018, 20:56 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pandangannya tentang salah satu program Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang melibatkan anggota TNI dalam urusan petani.

Kerja sama Kementerian Pertanian dengan TNI sudah terjalin sejak beberapa tahun lalu. Dalam hal ini, anggota TNI memegang berbagai peran mulai dari penyuluhan, pembangunan infrastruktur, percetakan sawah, distribusi alat mesin pertanian, sampai penyerapan produksi.

"Walaupun Panglima Kodam, Kodim, Koramil dikerahkan, itu tidak mempan karena pendapatannya berbeda. Jangan terus-terus itu, Pak Menteri, karena tidak mungkin Anda perintah dengan tentara (ke) petani karena (mereka) ingin pendapatan lebih tinggi," kata Kalla saat menyampaikan sambutan dalam acara Food Security Summit-4 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2018).

Kalla awalnya menjelaskan tentang kesejahteraan petani Indonesia yang masih jauh dari kata baik.

Dia menyebut, jika dirinci, petani dalam sebulan rata-rata hanya menerima Rp 1 juta lebih dari total waktu dia menanam hingga panen selama beberapa bulan, di mana nominal itu pun masih jauh dari standar Upah Minimum Regional (UMR) setempat.

Akibat minimnya pendapatan, sejumlah petani pun beralih profesi menjadi pekerja pabrik. Menurut Kalla, dalam hal ini petani tidak bisa disalahkan karena mereka mencari pekerjaan yang lebih baik lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

"Tenaga tani itu larinya ke factory, itu baik sebenarnya. Karena, satu lahan sawah hanya bisa dikerjakan tiga orang, sedangkan satu hektare pabrik bisa bekerja 100 sampai 200 orang," tutur Kalla.

Solusi untuk persoalan tersebut, menurut Kalla, adalah pemanfaatan teknologi tani. Dengan begitu, petani bisa memaksimalkan kerjanya dan pada akhirnya dapat meraup hasil yang lebih banyak tanpa perlu membebani petani dengan kerja yang berat.

Secara terpisah, Amran menilai programnya bersama TNI merupakan bagian kecil dari keseluruhan upaya peningkatan produksi pertanian dalam negeri. Dia mengajak agar semua pihak lebih fokus pada hasil akhirnya, bukan dengan hal-hal kecil seperti melibatkan TNI dalam urusan petani.

"Kita lihat peningkatan cetak sawah itu tidak mudah. Anda tahu, cetak sawah itu naik 500 persen? Jangan persoalan dua hektare yang dibawa-bawa disampaikan ke publik, padahal ini naiknya 500 persen," ujar Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com