Grant Thornton juga melaporkan adanya kebijakan dan implementasi kesetaraan gender yang banyak diterapkan di dunia bisnis. Kebijakan memberikan upah seimbang antara pria dan perempuan di jenjang sama paling banyak dilakukan, yakni 81 persen dari responden.
Kebijakan non-diskriminasi pada rekrutmen di posisi kedua, dengan 65 persen responden, dan paid parental leave sebesar 59 persen responden.
Hasil laporan tahunan ini juga menunjukkan alasan-alasan perusahaan menerapkan kesetaraan gender.
Alasan lebih mudah merekrut dan mempertahankan sumber daya manusia (SDM) paling banyak dipakai, yakni 65 persen responden.
Alasan sesuai dengan nilai-nilai perusahaan juga tinggi, yakni 65 persen responden, dan mendorong kinerja perusahaan alasan ketiga yang dipilih oleh 55 persen responden.
Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia, menambahkan keragaman gender tidak hanya soal adanya perwakilan wanita dalam kepemimpinan, tapi bagaimana suara mereka dapat didengar dan memiliki kekuatan sama dengan pria.
"Perusahaan yang mampu mewujudkan lingkungan kerja inklusif akan menciptakan stabilitas di segala sisi operasional sehingga membuka lebar potensi kinerja perusahaan menjadi lebih baik,” ucap Johanna.
Rekomendasi
Dalam laporan tahun ini Grant Thornton juga memberikan 10 rekomendasi bagi para pemimpin bisnis untuk meningkatkan keragaman gender dalam organisasi mereka. Kesepuluh rekomendasi itu adalah:
1. Komitmen dari Pimpinan Puncak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.