Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

XL Nyalakan 6 BTS USO di Pedalaman NTB

Kompas.com - 12/03/2018, 16:28 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk mulai mengoperasikan base tranceiver station (BTS) yang memancarkan sinyal telekomunikasi di pedalaman Nusa Tenggara Barat (NTB). Total ada 6 BTS yang dipasang dan disebarkan di daerah tersebut.

Adapun 6 BTS tersebut dibangun menggunakan dana universal service obligation (USO) yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Sinyal yang dipancarkan berupa 2G.

“Suatu kebanggaan tersendiri bagi XL Axiata untuk secara aktif mendukung pemerintah melakukan upaya pemerataan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi. Kami berharap, masyarakat di sekitar BTS-BTS USO yang baru ini bisa memanfaatkan sarana telekomunikasi secara bijak dan maksimal," terang Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya melalui keterangan resminya, Senin (12/3/2018).

Baca juga : XL Axiata Imbau Semua Pengguna Lakukan Registrasi Kartu SIM Prabayar

Dia merinci, BTS USO tersebut diletakkan di Desa Kawuwu, Kecamatan Palibela, Kabupaten Bima; Desa Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat; serta Desa Lebangkar, Desa Ranan, Desa Lawin di Kecamatan Ropang dan Desa Lebin, Kecamatan Lenangguar di Kabupaten Sumbawa.

Semua desa lokasi program BTS USO tersebut berada di daerah yang termasuk kategori terpencil. Jarak tempuh dari Ibu Kota Kabupaten rata-rata lebih dari 45 km dan perlu waktu 3 jam atau lebih untuk mencapai lokasi.

Kondisi jalan darat menuju lokasi minim aspal, dan sebagian besar berupa jalan tanah dan batu. Sementara itu, jarak dari Mataram, Ibu Kota Provinsi NTB, antara 115 km hingga 295km.

Bupati Sumbawa Barat Musyafirin menambahkan, sarana telekomunikasi yang kini menjangkau desa-desa tersebut kini telah dimanfaatkan masyarakat untuk mendukung aktivitas ekonomi, pertanian, perdagangan, juga pendidikan.

Baca juga : Antisipasi Fluktuasi Rupiah, XL Axiata Telah Lakukan Lindung Nilai

Menurutnya, masyarakat desa sekarang sudah bisa berkomunikasi dengan pembeli hasil bumi mereka yang berada di luar daerah guna mendapatkan harga yang bagus. Berbeda dengan sebelumnya, saat masyarakat masih harus datang dan membawa dagangannya ke kota terdekat untuk menjual hasil buminya.

Adapun masyarakat setempat sebagian besar memiliki mata pencaharian bertani jagung. Sejak BTS tersebut dioperasikan, sudah ada 3.000 orang warga setempat yang menjadi pelanggan XL.

Kompas TV Kementerian Komunikasi dan Informatika mewajibkan pengguna sim card prabayar untuk melakukan registrasi mulai 31 Oktober 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com