JAKARTA, KOMPAS.com - Pembobolan rekening nasabah kembali terjadi di Bank BRI. Bank pemerintah ini seakan tidak kapok untuk segera melakukan perbaikan sistem keamanannya untuk melindungi nasabahnya.
Bank BRI seakan tidak belajar dari kasus hilangnya uang 50 nasabah BRI di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 2016 lalu. Kejadian serupa kemudian berulang di Kediri, Jawa Timur dimana saldo tabungan 16 nasabah BRI raib misterius.
Mengapa BRI sedemikian rentan? Ternyata salah satu penyebab rentannya sistem keamanan BRI adalah pada mesin ATM. Para penjahat melakukan skimming, atau menggandakan nomor kartu debit nasabah yang melakukan transaksi di ATM BRI.
Baca juga : BRI Ganti Kerugian Dana Nasabah yang Dibobol
Apa itu skimming?
cara pembobol ATM melakukan skimming adalah dengan memasang alat skimming yang memindai data yang terdapat pada pita magnetik atau magnetic stripe pada kartu ATM saat nasabah memasukan ke lubang ATM.
Alat tersebut menyerupai lubang ATM yang asli. Dari data tersebut, pelaku dapat menggadakan nomor kartu debit ke kartu baru.
Caranya adalah dengan melakukan penggandaan kartu baru dengan data magnetik dari kartu korban, baik menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras pembaca kartu.
Pelaku juga memasang spy camera di dekat mesin ATM untuk mendapatkan informasi PIN kartu ATM yang korban tekan di pinpad ATM.
Baca juga : Pakar IT Sebut Tabungan Nasabah BRI Dibobol dengan Skimming
Dengan dua kombinasi tersebut, pelaku selanjutnya dapat menggunakan kartu duplikat tersebut untuk mencairkan dananya di mesin atm atau menggunakannya sebagai kartu debit.
Jika pelaku melakukan penarikan dana dari luar negeri, akan terlihat dari nominal penarikan yang tidak bulat serta dikenakan biaya administrasi pertukaran kurs.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.