Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Aduan Konsumen tentang E-Commerce dan Transportasi Online Masih Tinggi

Kompas.com - 15/03/2018, 09:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat, jumlah konsumen yang mengadu ke mereka tentang e-commerce dan layanan transportasi online masih tinggi.

Hal ini diungkapkan sebagai gambaran bahwa di era digitalisasi ekonomi, aspek perlindungan terhadap konsumen masih minim.

"Dari 642 pengaduan konsumen di YLKI tahun 2017, persentase yang tinggi adalah pengaduan yang terkait dengan dimensi ekonomi digital seperti e-commerce dan transportasi online," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (15/3/2018) pagi.

Tulus menjelaskan, aduan mengenai e-commerce menempati peringkat pertama yang paling banyak dari total aduan konsumen tahun 2017, yakni sebesar 16 persen. Jika dibandingkan, aduan untuk hal ini masih sangat sedikit untuk kurun waktu tiga tahun ke belakang.

Baca juga : Urgensi Badan Perlindungan Konsumen

"Apalagi saat ini Bank Indonesia getol mendorong implementasi uang elektronik. Terhadap uang elektronik, nyaris tidak ada perlindungan bagi konsumen, terutama jika uang tersebut hilang," tutur Tulus.

Salah satu aspek yang paling banyak diadukan konsumen dalam kegiatan e-commerce adalah soal perlindungan data pribadi.

Menurut Tulus, sampai hari ini belum ada yang bisa menjamin perlindungan data pribadi ketika konsumen berbelanja secara daring atau online, begitupun saat menggunakan transportasi online.

Perlindungan Data

Tulus mengingatkan penting untuk disadari bahwa pemerintah memerlukan regulasi yang spesifik mengatur soal perlindungan data pribadi konsumen.

Baca juga : UU Perlindungan Data Pribadi Diperlukan dalam Perdagangan E-Commerce

 

Sehingga, keamanan data dapat terjamin dan tidak perlu terjadi kebocoran data, seperti yang dialami ketika penerapan kebijakan registrasi kartu SIM prabayar.

"Sangat mendesak untuk mempercepat RPP Belanja Online dan RUU Perlindungan Data Pribadi. Tanpa regulasi dan kebijakan yang kuat, era ekonomi digital justru akan jadi bumerang bagi konsumen," ujar Tulus.

Kompas TV Kasus Acho "Curhat", Pengaruhi Minat Beli Apartemen?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com