Temuan Utama Standard Chartered
Inggris
Ekspor Inggris ke E7 berpotensi meningkat sebesar 16,9 miliar dolar AS menjadi 64,9 miliar dolar AS ketika negara tersebut meninggalkan Uni Eropa. Walaupun Uni Eropa tetap menjadi mitra dagang yang penting, Inggris dapat memanfaatkan peluang ekspornya dengan semua negara E7.
Amerika Serikat
Amerika Serikat saat ini merupakan eksportir terbesar untuk mayoritas negara E7, namun kinerjanya menurun lebih dari seperempat (28,3 persen). Jika Amerika Serikat memaksimalkan perdagangan di semua negara E7, total ekspor dapat meningkat sebesar 3,1 persen, atau bertambah sebesar 46,1 miliar dolar AS per tahun.
Perancis
Perancis memiliki banyak peluang dari perdagangan dengan E7. Negara tersebut mengekspor sekitar seperempat dari potensi ekspornya ke E7 dan berhasil menumbuhkan keseluruhan ekspor sebesar 2,4 persen dari total prediksi ekspor ke E7, yang merupakan pertumbuhan senilai 12 miliar dolar AS setahun penuh.
Italia
Italia dapat mengalami peningkatan ekspor sebesar 2,5 persen atau 11 miliar dolar AS per tahun jika memanfaatkan peluang di E7. Rute ekspor Italia ke China dapat menambah nilai perdagangan tahunan sebesar 7,3 miliar dolar AS, yang merupakan kesempatan ekonomi terbesar keempat dari seluruh 49 jalur perdagangan.
Jepang
Jepang memiliki peluang signifikan di E7. Bisnis Jepang mampu meningkatkan ekspor ke E7 sebesar 69 miliar dolar AS, sehingga dapat mendorong pertumbuhan sebesar 10,7 persen terhadap keseluruhan eknomi. Rute Jepang-Cina merupakan nilai terbesar untuk jalur perdagangan G7 ke E7.
Kanada
Kanada menempati posisi kedua saat ini dalam peringkat perdagangan G7 ke E7, namun turun lebih dari seperempat, yaitu sebesar 28,6 persen di bawah tingkat prediksi perdagangan. Total ekspor global tahunannya dapat bertumbuh sebesar 1,7 persen dengan memaksimalkan perdagangan E7.
Jerman
Jerman merupakan kisah sukses terbesar perdagangan G7 ke E7. Negara tersebut berhasil melebihi tingkat prediksi perdagangan E7 dengan nilai ekspor sebesar 109 miliar dolar AS, atau dua kali lipat dari perkiraan. Namun, Jerman cukup berisiko karena hanya mengandalkan China sebagai satu-satunya pasar.