Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Perdagangan Februari 2018 Defisit

Kompas.com - 15/03/2018, 12:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil neraca perdagangan per bulan Februari 2018 yang mengalami defisit sebesar 0,12 miliar dolar AS. Melalui hasil ini, neraca perdagangan Indonesia sudah tiga kali mengalami defisit secara berturut-turut sejak akhir tahun 2017 lalu.

"Defisit neraca perdagangan Indonesia per Februari 2018 dipicu oleh defisit sektor migas sebesar 0,87 miliar dolar AS walaupun neraca perdagangan sektor nonmigas surplus 0,75 dolar AS," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Kamis (15/3/2018) siang.

Suhariyanto menjelaskan, nilai ekspor Februari 2018 mencapai 14,10 dolar AS atau turun 3,14 persen dibanding Januari 2018. Komponen nilai ekspor Februari dari sektor migas sebesar 1,39 dolar AS, masih naik 5,08 persen dibanding nilai ekspor migas Januari 2018 sebesar 1,32 miliar dolar AS.

Baca juga : BI: Defisit Neraca Perdagangan Karena Peningkatan Produksi dan Investasi

Sementara untuk sektor nonmigas, terjadi penurunan nilai ekspor 3,96 persen, dari 13,23 miliar dolar AS pada Januari 2018 menjadi 12,71 miliar dolar AS untuk Februari 2018.

Sedangkan rincian nilai impor Februari 2018 sebesar 14,21 miliar dolar AS, secara umum turun 7,16 persen dibanding Januari 2018. Bila dibagi per sektor, terjadi kenaikan tipis untuk nilai impor barang migas sebesar 0,06 persen dengan nilai yang kurang lebih sama untuk Januari dan Februari, yakni 2,26 miliar dolar AS.

Adapun dalam hal nilai impor barang nonmigas turun cukup jauh, sebesar 8,41 persen dari 13,05 miliar dolar AS pada Januari menjadi 11,95 miliar dolar AS untuk Februari. Suhariyanto menambahkan, dari sisi volume perdagangan, neracanya mengalami surplus 32,12 juta ton pada Februari.

Baca juga : Januari 2018, Neraca Perdagangan RI Defisit 0,68 Miliar Dollar AS

"Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca sektor nonmigas 32,57 juta ton, namun neraca sektor migas defisit 0,46 juta ton," tutur Suhariyanto.

Suhariyanto berharap neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2018 bisa surplus. Hal itu dibutuhkan agar tingkat perekonomian Indonesia tahun ini bisa tumbuh lebih baik lagi.

Kompas TV Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat surplus dagang Indonesia mengalami penurunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com