Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kekayaan Mendiang Stephen Hawking

Kompas.com - 15/03/2018, 22:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Newsweek

LONDON, KOMPAS.com - Mendiang Stephen Hawking merupakan salah satu ilmuwan yang paling dikenal di seluruh dunia dan penilis buku sukses. Meskipun demikian, tidak banyak yang tahu berapa sebenarnya kekayaan fisikawan legendaris tersebut.

Jumlah kekayaan Hawking pun sudah lama menjadi spekulasi. Media Inggris, The London Evening Standard seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (15/3/2018) mengestimasi kekayaan Hawking mencapai 5 juta poundsterling atau 6,9 juta dollar AS, setara sekira Rp 94,5 miliar (dengan kurs Rp 13.700 per dollar AS).

Sebagian besar kekayaan Hawking berasal dari penjualan buku yang ditulisnya pada tahun 1988, A Brief History of Time. Buku tersebut telah terjual sebanyak 10 juta eksemplar dan diterjemahkan ke 40 bahasa.

Selain itu, majalah Vanity Fair juga pernah mewartakan bahwa Hawking pun meraup kekayaan dari penjualan sejumlah buku lain yang ditulisnya. Hawking menulis buku berjudul Black Holes and Baby Universes, The Universe in a Nutshell, A Briefer History of Time, dan My Brief History.

Baca juga: Mengenang Stephen Hawking, dari Topik Bumi Datar hingga Peran Tuhan

Tak hanya itu, Hawking juga pernah menulis beberapa buku anak. Buku-buku tersebut ditulisnya bersama Lucy, putrinya.

Hawking pun sempat sering muncul di televisi dan tampil untuk mempromosikan produk. Kabarnya, ia memperoleh penghasilan tahunan sekitar 2 juta dollar AS.

Ada pula penghasilan Hawking dari pekerjaannya sebagi Profesor Lukasian Matematika di Cambridge University, Inggris. Times Higher Education mengabarkan, umumnya profesor di kampus ternama dunia tersebut memperoleh penghasilan 140.000 poundsterling.

Situs-situs berita selebriti bahkan menaksir kekayaan Hawking mencapai 90 juta dollar AS. Ada pula yang berspekulasi kekayaan Hawking mencapai 20 juta dollar AS.

Berapapun kekayaan yang dimiliki Hawking, faktanya ia pun merupakan sponsor dan penyumbang yang konsisten. Hawking mendirikan Stephen Hawking Foundation untuk memfasilitasi riset di bidang kosmologi, astrofisika, dan fisika partikel fundamental baik di sekolah maupun universitas.

Yayasan tersebut juga memfasilitasi dan mendukung karya yang terkait dengan penyandang Motor Neurone Disease. Hawking meninggal dunia pada Rabu (14/3/2018) di rumahnya di Inggris dalam usia 76 tahun. Ia meninggalkan tiga orang anak dan tiga orang cucu.

Kompas TV Salah satu ahli fisika asal Inggris, Stephen Hawking tutup usia di usia 76 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com