Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Berada di Inggris, Unilever Pindahkan Kantor Pusat ke Belanda

Kompas.com - 16/03/2018, 08:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Bercerainya Inggris dengan Uni Eropa memang membawa banyak dampak bagi negara kerajaan ini. Salah satunya adalah kepastian berinvestasi bagi perusahan-perusahaan besar.

Salah satu perusahaan raksasa, Unilever, berencana memindahkan kantor pusatnya ke Belanda, alih-alih tetap di London, Inggris, pasca-British Exit atau Brexit pada 2016 silam.

Langkah Unilever ini jadi batu sandungan besar bagi Perdana Menteri Theresa May untuk mempertahankan investasi di Inggris pasca-Brexit.

Pihak Unilever beralasan, perpindahan tersebut akan memuluskan strategi perusahaan untuk melakukan merger dan akuisisi. Strategi tersebut merupakan fokus perusahaan di tengah perlambatan bisnis consumer goods.

Baca juga : PM Inggris: Brexit Tetap Terjadi di 2019

"(perpindahan) Ini memberikan fleksibilitas strategis untuk melakukan merger dan akuisisi menggunakan bagian dari bisnis kami di masa mendatang," ujar Chief Financial Officer (CFO) Unilever Graeme Pitkethly, seperti dikutip dari Bloomberg.

Di Inggris, Unilever adalah perusahaan terbesar ketiga. Unilever sendiri saat ini beroperasi di 190 negara. Kehilangan Unilever merupakan kemunduran bagi visi PM May mengenai Brexit.

"Keputusan Unilever memilih Belanda ketimbang Inggris merupakan pertanda lain dari melemahnya lingkungan bisnis di Inggris semenjak referendum (Brexit)," ujar Chris Bryant, anggota parlemen Inggris yang anti-Brexit.

Baca juga : Unilever Ancam Stop Beriklan di Google dan Facebook, Mengapa?

Untuk menenangkan Inggris, Unilever berjanji untuk tetap membuka kantor pusat bagi divisi personal-care dan home-care tetap di London. Dengan demikian, 7.300 pegawai Unilever di inggris dan 3.100 pegawai di Belanda tidak akan terdampak pada rencana Unilever.

Hukum di Belanda sendiri lebih ramah kepada investor ketimbang di Inggris. Selain itu, ada faktir kedekatan Unilever ke Belanda ketimbang ke Inggris. Misal PM Belanda Mark Rutte merupakan mantan pegawai Unilever. Lalu CEO Unilever Paul Polman merupakan warga negara Belanda.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com