Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Pemerintah Melunasi Utang Luar Negeri yang Tembus Rp 4.000 Triliun

Kompas.com - 16/03/2018, 10:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Utang luar negeri RI tembus sebesar Rp 4.000 triliun per Februari 2018. Utang luar negeri Indonesia naik terutama untuk pembangunan infrastruktur.

Bagaimana cara pemerintah melunasi utang tersebut?

Direktur Strategis dan Portofolio Utang Kemenkeu Scenaider Clasein H. Siahaan mengatakan, pemerintah harus mengangsur sebesar Rp 450 miliar per tahun untuk melunasi utang yang tembus sebesar Rp 4.000 triliun per Februari 2018.

Namun hitungan ini harus dipenuhi dengan catatan pemerintah harus dapat mengelola kebijakan anggaran.

Baca juga : Naik 10 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp 4.915 Triliun

"Kapan lunas, tergantung political kalau bisa bikin budget kita surplus Rp 500 triliun setahun, kalau penerimaan pajak Rp 1.800 triliun kita potong jadi Rp 1.300 triliun. Jadi bagi aja, kan itu bisa 8 tahun. Kita yakin bisa mengurangi utang," ujarnya, seperti dikutip dari KONTAN, Kamis (15/3/2018).

Untuk itu, pemerintah terus melakukan pengelolaan utang dengan baik dengan mendorong penerimaan dari perpajakan.

"Yang kami lakukan adalah mengelola utang. Sederhananya, kita bisa pinjam Rp 4.000 triliun ini, kalau nggak dikelola dengan baik ya kita nggak bisa bayar. Karena penerimaan pajak kita hanya Rp 1.800 triliun di tahun ini perkiraannya," lanjutnya.

Untuk itu, pemerintah lakukan struktur utang jatuh temponya dan untuk itu pemerintah butuh waktu sembilan tahun untuk melunasi utang tersebut.

"Kalau kita punya penerimaan Rp 1.800 triliun dan utang jatuh tempo Rp 450 triliun, itu kita bsia bayar nggak? Ya bisa. Jadi itu namanya mengelola," jelasnya.

Baca juga : Bangun Infrastruktur, Utang Luar Negeri Indonesia Naik

Menurut Scenaider, utang ini akan naik terus sepanjang budget anggaran masih defisit. Lalu, utang tersebut tidak akan terbayar apabila penghasilan pajak hanya mencapai Rp 100 triliun.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Januari 2018 tercatat sebesar 375,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.915 triliun (kurs Rp 13.750 per dollar AS).

Jumlah ini naik 10,3 persen secara tahunan. Bank sentral menyatakan, peningkatan ULN tersebut sejalan dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur dan kegiatan produktif lainnya.

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Meningkat, Apa yang Harus Diwaspadai?

 

Komposisi ULN adalah utang pemerintah dan bank sentral yakni sebesar 183,4 miliar dollar AS. Sementara itu, utang swasta sebesar 174,2 miliar dollar AS. (Arsy Ani Sucianingsih)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Utang pemerintah tembus Rp 4.000 triliun, bagaimana melunasinya? pada Kamis (15/3/2018).

Kompas TV Sepanjang 2017 lalu utang luar negeri pemerintah meningkat 14,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com