Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2017, Industri Asuransi Jiwa Nasional Raup Pendapatan Rp 254,22 Triliun

Kompas.com - 16/03/2018, 12:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan pendapatan industri asuransi jiwa nasional sebesar Rp 254,22 triliun per kuartal IV 2017. Angka tersebut tumbuh 21,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 208,92 triliun.

Sementara itu, total pendapatan premi meningkat 17,2 persen menjadi Rp 195,72 triliun pada tahun 2017. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, total pendapatan premi industri asuransi jiwa tercatat sebesar Rp 167,04 triliun.

"Keseluruhan total pendapatan industri asuransi jiwa di kuartal IV 2017 tumbuh positif," kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim dalam konferensi pers di Rumah AAJI, Jumat (16/3/2018).

Total pendapatan premi bisnis baru tercatat sebesar Rp 127,88 triliun pada tahun 2017. Angka tersebut meningkat 22,8 persen dibandingkan pada tahun 2016 sebesar Rp 106,46 triliun.

Baca juga : Tak Penuhi Batas Solvabilitas, OJK Batasi Bisnis Asuransi Recapital

Adapun total premi lanjutan pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp 67,84 triliun. Capaian tersebut meningkat 8,4 persen dibandingkan pada tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp 62,58 triliun.

Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menyebut, pertumbuhan pendapatan industri asuransi jiwa pada tahun 2017 mencapai 4 kali lipat dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2017 yang mencapai 5,19 persen.

Menurut Hendrisman, ini menjadi gambaran bahwa industri asuransi jiwa saat ini merupakan salah satu elemen penting dalam perekonomian Indonesia.

"Dalam hal jumlah investasi di kuartal IV 2017, turut mengalami peningkatan 22,8 persen menjadi Rp 486,20 triliun dibanding periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 395,56 triliun," sebut Hendrisman.

Baca juga : AAJI: Industri Asuransi Jiwa Harus Manfaatkan Aplikasi Teknologi Digital

Kenaikan pada sejumlah indikator tersebut, imbuh Hendrisman, memengaruhi pertumbuhan pada total aset sebesar 24,6 persen atau menjadi Rp 542,61 triliun. Per akhir tahun 2016, total aset industri asuransi jiwa mencapai Rp 435,53 triliun.

Kompas TV Mudik Aman Bersama Jiwasraya


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com