JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bahan baku kertas yang semakin mahal berdampak pada kenaikan harga jual kertas. Penerbit buku PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) memutar otak untuk menekan biaya produksi.
Anak usaha Kelompok Kompas Gramedia (KKG) ini menaikkan harga buku sekitar 10 persen. Selain itu, demi menekan biaya produksi, Grasindo mencetak buku dengan oplah atau jumlah salinan yang lebih besar.
“Tujuannya agar rasio ongkos cetak dan harga jual bisa logis,” kata Manajer Produksi Grasindo Albert kepada Kontan.co.id, Jumat (16/3/2018).
Dia menyebutkan, kenaikan bahan baku kertas tersebut juga membuat waktu percetakan makin lama. Sehingga mengulur jadwal penerbitan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Baca juga: Minta Masyarakat Ikut Jaga Laut Indonesia, Menteri Susi Tulis Buku
“Dampaknya adalah antrean cetak menjadi agak lama, mungkin karena bahan baku dari pihak pencetak terbatas,” sebutnya.
Grasindo adalah penerbitan buku yang berdiri tahun 1990. Awalnya, penerbitan ini mengkhususkan pada buku-buku pendidikan. Namun seiring perkembangan waktu, Grasindo mengeluarkan buku di luar buku pelajaran, seperti buku cerita-cerita rakyat, lagu anak-anak, buku fiksi dan lainnya. (Ferrika Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.