Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Tantang Inggris Tingkatkan Investasi ke Indonesia Lebih dari Belanda

Kompas.com - 17/03/2018, 14:21 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengundang investor dari Inggris untuk meningkatkan investasinya ke Indonesia.

Tawaran itu didukung oleh kondisi ekonomi Indonesia yang secara umum makin membaik, serta raihan peringkat investment grade dari sejumlah lembaga pemeringkat internasional.

"Saya kurang puas dengan Inggris hanya di peringkat 11 investasi terbesar di Indonesia kalah dari Belanda yang di peringkat 7. Saya ingin Inggris jadi di peringkat yang pertama," kata Wimboh saat menyampaikan sambutan dalam The Indonesia Infrastructure Investment Forum 2018 di London, Jumat (16/3/2018) waktu setempat.

Menurut Wimboh, sekarang adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia. Secara umum, sektor jasa keuangan Tanah Air ada dalam kondisi yang sehat serta berpotensi untuk tumbuh jauh lebih baik lagi.

Baca juga : Indonesia Peringkat 2 Negara Terbaik untuk Investasi di Dunia

Indonesia juga mengalami peningkatan peringkat dalam indeks daya saing global, dari peringkat ke-41 tahun 2017 menjadi peringkat ke-36 tahun 2018.

Ease of Doing Business (EoDB) Indonesia oleh Bank Dunia di tahun 2018 juga naik 34 peringkat ke posisi 72 dari posisi ke-91 tahun 2017.

Selain itu, Indeks Infrastruktur Transportasi yang dikeluarkan Forum Ekonomi Dunia menempatkan Indonesia pada peringkat ke-30 tahun 2018 dari peringkat ke-36 tahun 2017 lalu.

"US News baru-baru ini pun menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi paling menarik kedua di dunia berdasarkan survei yang diikuti oleh 21.000 responden dari 80 negara," tutur Wimboh.

Baca juga : Indonesia Peringkat 2 Investasi Terbaik, Apa Tanggapan Pengusaha?

Dia memastikan, Indonesia terbuka lebar bagi investasi dari mana saja. Kesempatan berinvestasi dapat ditempuh, baik melalui foreign direct investment, investasi portofolio di pasar modal, hingga beragam instrumen keuangan untuk pembiayaan infrastruktur seperti sekuritisasi aset, green bonds, perpetual bonds, dan obligasi daerah.

Kompas TV Agar "Layak Investasi", Indonesia Butuh Waktu 20 Tahun?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com